Sumatera (IndonesiaMandiri) – Deputi Koordinasi Bidang Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Maritim dan Investasi/Marves Nani Hendiarti meninjau potensi lokasi pengelolaan kawasan hutan untuk tujuan penelitian dan pengembangan taman sains dan teknologi herbal di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara (17/7). Lokasi ini diperhitungkan sebagai salah satu tempat yang cocok untuk pengembangan tanaman herbal di Indonesia, yang juga berada tepat di daerah wisata super prioritas Danau Toba. “Peninjauan ini adalah untuk pengembangan pusat konservasi, penelitian, dan inovasi tanaman herbal di Sumut. Pollung dianggap cocok karena selain ketinggiannya (1.400 mpdl) dengan tanah vulkanik yang subur juga karena berisikan tanaman endemik dan potensi sebagai pusat unggulan herbal serta wisata ekologi,” kata Nani. Di bawah koordinasi Menko Marves, ucap Nani, beberapa instansi secara bersama mengembangkan Herbal Center Humbahas, sebagai contoh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan/KLHK memberi rekomendasi dan ijin penetapan sebagai kawasan hutan dengan tujuan khusus (KHDTK) untuk dikelola oleh Institut Teknologi Del (IT-Del) yang dikenal dengan kemampuan teknologi informatika dan bio-proses berdekatan dengan Kabupaten Humbang Hasundutan. “KLHK juga turut serta dalam identifikasi lokasi kebun kemenyan yang dikelola masyarakat untuk dapat dikembangkan dan diberdayakan di masa yang akan datang. Kementerian Pertanian memberikan rekomendasi tipe dan jenis tanaman herbal serta komoditas tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi untuk dikembangkan, sedangkan BPPT membantu dalam desain serta konsep Herbal Center termasuk transfer teknologi dan pengembangan produk turunan dan konsep bisnisnya,” terangnya. Terkait dengan pemilihan lokasi, menurut Nani, lokasi yang dipilih adalah kawasan hutan produksi yang secara peraturan perundangan dapat diubah peruntukannya menjadi kawasan hutan penelitian dan pendidikan. Pengembangan kawasan taman sains dan teknologi diharapkan mampu mengembangkan konservasi tumbuhan obat, pengembangan teknologi pembenihan dan budidaya tanaman herbal, inovasi proses dan produk herbal hingga industrialisasi tanaman herbal medis. “Herbal Center ini juga sebagai upaya pengawetan kelestarian herbal endemik, mencakup tanaman herbal asli Toba, nusantara, dan internasional, khususnya herbal khas dataran tinggi. Termasuk jika ada komoditas tanaman herbal yang bukan untuk dataran tinggi tapi punya potensi nilai ekonomi tinggi, akan dikembangkan secara konservasi eksitu,” paparnya. Pembangunan fasilitas pembibitan berupa Rumah Kaca bertujuan agar pengembangan spesies tanaman dapat lebih terkendali perkembangannya. Proses riset ini akan didorong dengan penanaman kebun bibit, nantinya bibit yang bagus akan didorong supaya bisa dimanfaatkan industri, dan juga akan bekerja sama dengan para petani sekitar. Dengan memberikan pembinaan kepada petani lokal diharapkan dapat menghasilkan kualitas panen yang bagus dan tentunya memberikan dampak harga yang akan lebih baik lagi. Sementara Rektor IT DEL Prof. Togar M Simatupang menambahkan, terkait pemilihan tempat ini juga dikarenakan lahan yang ada di kabupaten Humbang Hasundutan masih tersedia secara luas, sehingga potensi ini perlu terlibat dalam gerakan ketahanan pangan dan herbal untuk menjadikan lahan ini salah satu pusat keunggulan, khususnya dalam menghasilkan bahan pangan.
Kemenko Maritim dan Investasi bersama kementerian dan lembaga terkait mendukung pengembangan Tanaman Herbal |