Berwisata dengan aman, bersih, sehat, kini menjadi tuntutan bersama saat pandemi Jakarta ( IndonesiaMandiri ) – Tulisan “Covid Safe”,...
Berwisata dengan aman, bersih, sehat, kini menjadi tuntutan bersama saat pandemi |
Jakarta (IndonesiaMandiri) – Tulisan “Covid Safe”, terpampang besar saat wisatawan memasuki halaman Candi Borobudur dan Ratu Boko. Inilah tantangan baru, suka atau tidak, harus dilalui bersama oleh masyarakat dunia saat berkunjung ke destinasi wisata dengan aman.
Adanya aturan protokol kesehatan yang mengutamakan kebersihan, kesehatan dan keamanan juga diterapkan secara ketat di Kawasan Candi Borobudur yang berada di Jawa Tengah dan Candi Ratu Boko di Daerah Istimewa Yogyakarta. PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) selaku pengelola kawasan sudah melakukan simulasi penerapan protokol kesehatan sejak 1 Juli 2020.
Wisatawan yang akan berkunjung diatur mulai dari tempat kedatangan hingga pintu keluar Kawasan Candi Borobudur dan Ratu Boko. Papan-papan informasi tentang tata cara pencegahan COVID-19 juga terpasang diberbagai sudut kawasan mulai dari penggunaan masker, cuci tangan, melakukan social distancing dan physical distancing.
Saat hendak masuk kawasan, wisatawan akan dicek suhu tubuhnya, dimana suhu di bawah 37,5 diberi stiker warna hijau, kemudian pengunjung dengan suhu di atas 37,5 sampai 37,8 diberi stiker warna kuning. Untuk pengunjung dengan suhu di atas 37,8 diberi stiker warna merah.
Sebelum sampai lokasi pembelian tiket, wisatawan dianjurkan cuci tangan dan melewati disinfection chamber yang aman bagi pengunjung. Pembelian tiket dianjurkan memakai metode nontunai. Namun pengelola juga masih melayani wisatawan yang membeli tiket dengan cara tunai. Calon pengunjung juga bisa membeli tiket secara online melalui situs ticket.borobudurpark.com.
Setelah mendapatkan tiket, pengunjung bisa memasuki kawasan candi yang dibuka dari pukul 08.00–16.00 WIB, sedangkan Ratu Boko beroperasi dari pukul 09.00–16.00 WIB. Dalam kurun waktu tersebut ada jeda istirahat selama 1 jam untuk membersihkan semua peralatan protokol kesehatan yang telah digunakan oleh wisatawan.
PT TWC memberlakukan pembatasan jumlah pengunjung maksimal hingga 25 persen atau 1.500 pengunjung setiap harinya. Sedangkan untuk wisatawan yang ingin melihat lebih dekat Candi Borobudur hanya diperbolehkan sampai plataran candi atau Zona 1 yang dibatasi sebanyak 140 pengunjung perjam.
Wisatawan juga bisa mengeksplorasi keindahan kawasan candi dengan berjalan kaki, menggunakan sepeda yang disewakan pihak pengelola atau berkeliling yang lebih dikenal dengan sebutan “Tayo” dan dibandrol seharga Rp15 ribu perorang.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengajak seluruh pihak, termasuk masyarakat dan industri pariwisata dan ekonomi kreatif untuk turut serta dalam kampanye "Indonesia Care" dengan melaksanakan pengelolaan tempat usaha dan wisata yang memastikan sanitasi, higienitas, dan pelayanan tanpa kontak langsung (ag/ma).