Jawa Timur (termasuk Ngawi) sebagai lumbung pangan nasional miliki peran strategis dalam memelihara ketahanan pangan Ngawi ( IndonesiaM...
Jawa Timur (termasuk Ngawi) sebagai lumbung pangan nasional miliki peran strategis dalam memelihara ketahanan pangan |
Sejalan dengan pernyataan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, yang ingin genjot Gerakan Percepatan Tanam Padi di sejumlah daerah agar jadwal tanam tidak mundur, meminta seluruh daerah agar tetap bisa menjaga ketersediaan pangan dalam rangka antisipasi dampak Covid-19 dan musim kemarau, meskipun di beberapa daerah telah surplus beras. “ini merupakan tindak lanjut Pemerintah Provinsi Jatim berdasarkan Instruksi Presiden Republik Indonesia untuk memastikan bahwa petani tetap berproduksi, tetap bertanam dengan protokol Kesehatan," ujar Khofifah (16/6).
Petani di Desa Kuniran Kecamatan Sine, Ngawi juga siap genjot percepatan olah tanah setelah panen dan menyiapkan pesemaian pada saat sawah menjelang panen, sehingga bisa menanam kembali. Saat ini, petani juga mencoba untuk menanam padi varietas lokal/galur harapan yang memiliki umur pendek, sekitar 87 hari, sehingga bisa meningkatkan indeks pertanaman. Untuk ketersediaan air, dipastikan cukup dalam satu musim tanam dengan menggunakan irigasi teknis.
Selain percepatan tanam, dilakukan juga pemantauan stok di Kelompok Tani Srikaton Desa Gentong, Kecamatan Paron, dengan unit usaha penggilingan padi dan memproduksi beras kemasan. Saat ini stok yang ada di penggilingan kelompok yang termasuk dalam kategori penggilingan padi kecil, tersedia gabah sebanyak 15 ton dan beras 1 ton.
“Saya menugaskan kepada Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur untuk turun ke lapangan, bersama-sama dengan teman-teman di daerah melakukan pengawalan dari percepatan tanam padi di Bulan Juni, dan bulan-bulan berikutnya untuk memantau panen serta stok yang ada di Jawa Timur,” tegas Khofifah.
Sementara Kepala Dinas Pertanian dan Ketahan Pangan Provinsi Jawa Timur Hadi Sulistyo menekankan semboyan "Kita Bersama Pangan Tersedia", agar gerakan percepatan tanam jadi momentum untuk menumbuhkan produksi pangan nasional dan menjadi jawaban sekaligus solusi konkrit menghadapi ancaman krisis pangan dunia saat pandemi. Dan, Gerakan Percepatan Tanam di Ngawi diharap sebagai dorongan menumbuhkan produksi pangan daerah dan nasional (ma).