Kemenparekraf libatkan banyak UMKM untuk terus berkarya di saat pandemi Jakarta ( IndonesiaMandiri ) – Kementerian Pariwisata dan Ekono...
Kemenparekraf libatkan banyak UMKM untuk terus berkarya di saat pandemi |
Menurut Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya saat Ngobrol Santai Blibli Seller Eps.40 “Beli Kreatif Lokal #BanggaBuatanIndonesia melalui akun instagram @kemenparekraf.ri bersama VP Galeri Indonesia Blibli Andreas Ardian Pramaditya (18/5) disebutkan, di tengah pandemi Kemenparekraf memiliki prinsip yang bisa dipakai UMKM untuk segera beradaptasi di situasi saat ini yaitu Accept, Adapt, Digital, dan Creative Collaboration (AADC).
Kerjasama dengan Blibli diharapkan UMKM bisa memasarkan produk lebih profesional |
Pelaku ekonomi kreatif/ekraf subsektor kuliner, fashion, dan kriya agar mampu meningkatkan omzet penjualannya dengan optimasi promosi lewat platform e-commerce secara terintegrasi. Kata Nia, pihaknya beri tempat bagi 500 pelaku ekraf terpilih yang produknya bisa dipasarkan secara cuma-cuma. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, seperti, lokasi usahanya harus sekitar Jabodetabek, akun sosial media tidak boleh di mode private. Pengikut (followers) dari akun pendaftar program ini tidak lebih 10.000 followers. Dan program ini diperuntukkan khusus untuk pelaku ekraf bidang kuliner, fashion, dan kriya.
“Saat ini sudah ada 4.000 yang mendaftar dan 900 yang mengisi form. Nantinya akan dikurasi menjadi 500 UMKM. Mereka akan diberikan pendampingan oleh mentor-mentor profesional mulai dari pengemasan, produk, hingga promosi. Tidak hanya itu, kami juga menyediakan konsultasi gratis dari ahli hukum terkait HKI yang akan diberikan pada 100 pelaku ekraf terpilih, ” jelas Nia.
Sementara VP Galeri Indonesia Blibli Andreas Ardian Pramaditya menuturkan, perekonomian Indonesia sedang diuji, berbagai sektor terdampak Covid-19. Blibli.com sebagai e-commerce mendukung UMKM untuk bertahan di tengah pandemi dengan tidak mengambil komisi dari tiap transaksi. “Di tengah pandemi ini, kami memberi margin nol persen, semuanya kami kembalikan kepada para mereka di tengah pandemi ini," ungkap Andreas (ag/ma).