Jakarta (IndonesiaMandiri) – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berupaya memperkuat peran perwakilan promosi pariwisata Indonesia di luar negeri atau VITO (Visit Indonesia Tourism Officer), untuk mengoptimalkan promosi produk pariwisata ke negara-negara fokus pasar wisatawan mancanegara/Wisman. Kemenparekraf bersama VITO gelar rangkaian webinar, membahas upaya dan kebijakan pemerintah Indonesia serta product update dari pariwisata Indonesia ke negara-negara fokus pasar wisatawan. Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya dalam keterangannya (15/5) mengatakan, pihaknya mengupayakan berbagai hal agar sektor pariwisata bisa tetap bergerak di masa-masa sulit seperti ini. Di antaranya dengan mengoptimalkan peran VITO yang tersebar di 16 negara di dunia. "Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan terhadap citra pariwisata Indonesia dengan menyampaikan kebijakan terkini dan product update sehingga diharapkan brand awareness pariwisata Indonesia tetap terjaga," ucap Nia. Beberapa kebijakan yang disampaikan dalam webinar ke negara-negara pasar wisatawan diantaranya, memberikan informasi mengenai gerakan Indonesia Bersih, Sehat, dan Aman (Clean, Health and Safety).
![]() |
Antisipasi meredanya pandemi Covid-19, promosi destinasi wisata Indonesia mulai gencar dilakukan |
Kemenparekraf bersama VITO gelar rangkaian webinar, membahas upaya dan kebijakan pemerintah Indonesia serta product update dari pariwisata Indonesia ke negara-negara fokus pasar wisatawan. Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nia Niscaya dalam keterangannya (15/5) mengatakan, pihaknya mengupayakan berbagai hal agar sektor pariwisata bisa tetap bergerak di masa-masa sulit seperti ini. Di antaranya dengan mengoptimalkan peran VITO yang tersebar di 16 negara di dunia.
"Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan terhadap citra pariwisata Indonesia dengan menyampaikan kebijakan terkini dan product update sehingga diharapkan brand awareness pariwisata Indonesia tetap terjaga," ucap Nia. Beberapa kebijakan yang disampaikan dalam webinar ke negara-negara pasar wisatawan diantaranya, memberikan informasi mengenai gerakan Indonesia Bersih, Sehat, dan Aman (Clean, Health and Safety).
"Dari kegiatan ini diharapkan juga dapat terjadi soft selling antara para pelaku usaha di luar negeri dengan pelaku usaha dalam negeri yang berpartisipasi. Dengan demikian pariwisata Indonesia diharapkan menjadi top of mind dalam pilihan calon wisatawan," jelas Nia.
Webinar ini mulai dilaksanakan sejak 11 Mei 2020 untuk pasar Jerman yang diikuti 267 TA/TO, 12 Mei untuk pasar Prancis yang diikuti 221 TA/TO, dan 13 Mei untuk pasar Inggris yang diikuti 60 TA/TO. Secara berkelanjutan acara webinar akan digelar hingga Juni 2020 untuk pasar-pasar lainnya yaitu Belanda, Rusia, Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, Singapura, Malaysia, Thailand, Taiwan, India, Timur Tengah, dan Arab Saudi (ag/ma).