Jamu Corina merupakan produk herbal dari TN Meru Betiri Jember/jatim ( IndonesiaMandiri ) – Kawasan Taman Nasional seperti yang dikelol...
Jamu Corina merupakan produk herbal dari TN Meru Betiri |
“Secara historis, telah terjalin interaksi antara masyarakat dengan kawasan hutan, yang bermuara pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari untuk menggapai kesejahteraan, termasuk di Taman Nasional Meru Betiri,” ujar Kepala Balai Taman Nasional (TN) Meru Betiri Maman Surahman (9/5).
Mneurut Maman, masa pandemi Covid-19 ini, berpengaruh terhadap perputaran roda ekonomi di sekitar kawasan yang berdampak pula pada menurunnya kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan upaya melalui program peningkatan usaha ekonomi masyarakat sekaligus mendorong upaya pengendalian dan pencegahan penyebaran Covid-19.
Di TN Meru Betiri, kata Maman, ada lebih dari 25 kelompok masyarakat binaan yang terus didampingi Balai TN Meru Betiri. Kelompok binaan tersebut mengembangkan produk-produk inovasi berbasis masyarakat, seperti minuman herbal (corina, jahe instan, temulawak instan), madu, kopi, budidaya ayam buras, budidaya ikan lele, budidaya jamur tiram dan produk-produk olahan seperti nugget jamur, jamur crispy, abon jamur, sate jamur, es krim durian, batik pewarna alami, keripik pisang dan keripik singkong. Salah satu di antara produk-produk tersebut, yaitu Jamu Corina, sudah selayaknya mendapatkan dukungan dari pemerintah untuk dijadikan sebagai produk unggulan.
Balai TN Meru Betiri berdayakan masyarakat sekitar kawasan untuk produktif |
Nah, pemberdayaan masyarakat di dalam dan di sekitar kawasan TN Meru Betiri menggunakan konsep Alih Lokasi, Alih Komoditi, dan Alih Profesi. “Bentuk-bentuk kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan, antara lain peningkatan keterampilan, diversifikasi produk berupa pembuatan minuman herbal untuk meningkatkan stamina seperti Jamu Corina, diversifikasi produk olahan jamur seperti jamur crispy, sate jamur, nugget jamur, pengolahan kopi, madu, pembuatan batik dengan pewarna alami, dan lain-lain,” papar Maman.
Dukungan pemberdayaan masyarakat diwujudkan dalam bentuk pembelian produk-produk hasil hutan bukan kayu (HHBK) masyarakat, seperti madu dan Jamu Corina, untuk selanjutnya disalurkan kepada petugas medis di 8 Puskesmas sekitar TN Meru Betiri. Dengan cara ini, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosisten (KSDAE) Wiratno mengatakan, upaya Balai TN Meru Betiri ini menggambarkan wujud nyata dari Ditjen KSDAE KLHK dalam peningkatan ruang usaha bagi masyarakat di sekitar kawasan konservasi (ma).