Wisatawan asal Tiongkok masih minati Bali sebagai destinasi wisata prioritas Jakarta ( IndonesiaMandiri ) – Kementerian Pariwisata dan ...
Wisatawan asal Tiongkok masih minati Bali sebagai destinasi wisata prioritas |
Setelah sebelumnya menggelar webinar bersama VITO Prancis, Inggris dan Jerman, kini Kemenparekraf/Baparekraf bersama VITO Beijing, Shanghai, Guangzhou, dan Hongkong melakukan hal serupa. Dalam acara kali ini, dibahas upaya dan kebijakan pemerintah Indonesia serta product update dari pariwisata Indonesia ke negara-negara fokus pasar wisatawan
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya menyebut (19/5), webinar kali ini untuk membahas strategi dan upaya kesiapan Indonesia memasuki masa new normal serta product update pada pasar Tiongkok dan Hongkong. "Webinar pasar Great China bertemakan ‘Re-Aligning Our Priorities After Covid-19 dilakukan untuk menjaga brand awareness Indonesia, sehingga nantinya wisman tidak perlu ragu untuk mendatangi Indonesia karena kebijakan mengenai gerakan Indonesia Bersih, Sehat, dan Aman (Clean, Health and Safety/CHS) merupakan upaya pemerintah Indonesia yang tanggap terhadap the new normal,” ujar Nia.
Dalam filosofi Tiongkok dikenal istilah weiji, berarti krisis. Weiji terdiri dari dua kata, yakni wei artinya bahaya dan ji adalah peluang. Oleh sebab itu, dalam kondisi kurang menguntungkan ini diperlukan strategi pemasaran yang tepat sekaligus dengan tujuan untuk mempertahankan eksistensi pariwisata Indonesia di masing-masing pasar.
Kegiatan seminar berbasis digital ini kemudian menjadi salah satu cara yang dilakukan Kemenparekraf/Baparekraf untuk melakukan soft selling destinasi yang ada di Indonesia dan diharapkan Indonesia tetap menjadi favorit bagi wisman untuk berkunjung. Tercatat, hasil poling yang dilakukan saat Webinar pasar Great China, Bali masih masih favorit untuk pasar Tiongkok dengan persentase 86 persen, disusul Manado dan Lombok yang masing-masing memperoleh persentase 7 persen, Borobudur 5 persen dan Batam/Bintan 2 persen.
Nia juga memperkirakan, Bali akan menjadi salah satu destinasi utama yang relatif lebih cepat pulih dan banyak dikunjungi wisatawan begitu pandemi dinyatakan usai. Didukung dengan kenyataan, Bali selama ini merupakan destinasi wisata utama dan termasuk propinsi yang terbukti mampu menahan laju penyebaran covid-19 makin meluas di masyarakat melalui local wisdom dan peran desa adatnya (ma/ag).