Produk pertanian Indonesia terus banjiri pasar dunia meski dalam suasana pandemi Jakarta ( IndonesiaMandiri ) – Kementerian Pertanian/K...
Produk pertanian Indonesia terus banjiri pasar dunia meski dalam suasana pandemi |
“Produksi berlimpah, pasar global terbuka. Dan sektor pertanian terus bekerja dan alhamdulilah mampu ekspor," kata Kepala Karantina Pertanian Tanjung Priok, Purwo Widiarto saat melepas ekspor produk pertanian dari 9 pintu utama secara daring bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo/SYL di Tempat Pemeriksaan Karantina, Cilincing, Jakarta, (30/4).
Menurut Purwo, hal ini patut disyukuri mengingat dalam semua kondisi serba terbatas akibat wabah pandemi Covid-19, seluruh sektor pertanian tetap bekerja bahu membahu penuhi pasokan pangan dan bahkan dapat mengirimkannya juga ke 30 negara. Selain produk pertanian asal sub sektor tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan yang di ekspor, pihaknya juga memfasilitasi komoditas asal kehutanan dan perikanan. Masing-masing berupa Bubuk Kayu, Rotan, Mahoni, Kulit Kayu dan Agar Laut.
Purwo menambahkan, komoditas berkualitas ekspor ini telah dilakukan pemeriksaan karantina sehingga dipastikan memenuhi persyaratan teknis sanitari dan fitosanitari negara tujuan.
Kementan memberikan sertikat kesehatan masing-masing pyhtosanitary certificate/PC untuk komoditas tumbuhan ekspor dan health certificate/HC bagi komoditas hewan ekspor.
"Kami pastikan komoditas ini sehat, aman dan telah memenuhi persyaratan teknis negara mitra dagang," jelasnya. Mentan SYL yang menggelar pelepasan ekspor pertanian secara serentak dari 9 pintu utama, baik bandar udara dan pelabuhan laut secara daring mengapresiasi kinerja sektor agrobisnis.
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil yang turut hadir mendampingi Mentan melaporkan, selain Karantina Pertanian Surabaya, pelepasan ekspor juga dilakukan Karantina Pertanian Tanjung Priok, Soekarno Hatta, Makassar, Belawan, Medan, Denpasar, Lampung, dan Semarang. Dengan total ragam produk 166 jenis sebanyak 28 ribu ton dengannilai ekspor : Rp. 753,6 milyar ke 43 negara tujuan (dh).