Patroli terpadu dari semua unsur digalakkan untuk cegah dan padamkan karhutla Jakarta ( IndonesiaMandiri ) – Patroli terpadu pencegahan...
![]() |
Patroli terpadu dari semua unsur digalakkan untuk cegah dan padamkan karhutla |
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan/KLHK Basar Manullang mengungkapkan, patroli terpadu pengendalian karhutla banyak beri dampak terhadap berkurangnya jumlah hotspot terpantau di Sumatera, jika dibandingkan Maret kemarin. “Seperti terjadi di Pulau Rupat, Provinsi Riau kemarin, tim patroli terpadu bisa segera melaksanakan pemadaman awal setelah mendeteksi terjadinya karhutla di Desa Tanjung Kapal.” jelas Basar.
Basar melanjutkan, selain patroli terpadu di darat, tim satgas udara juga langsung memberikan bantuan waterbombing saat pemadaman, sehingga api bisa cepat diatasi. Tim patroli juga masih terus mendatangi masyarakat desa pada berbagai kesempatan menyampaikan pesan dan ajakan mencegah karhutla di desa. Menurut Basar tim patroli terpadu juga turut membantu program pemerintah dalam pencegahan Covid-19 dengan beri edukasi kepada masyarakat serta melaksanakan penyemprotan desinfektan pada lokasi yang sering berkumpulnya warga.
![]() |
Tim terpadu KLHK juga sosialisasi pencegahan virus covid-19 |
Sedangkan di Kepulauan Riau, Natuna, karhutla terjadi sejak 11 April 2020 pada tiga desa berbeda yaitu Desa Cemaga, Batu Gajah, dan Binjai, Kec. Bunguran. Saat ini, Manggala Agni Sumatera VIII/Batam sedang menuju ke lokasi untuk pemadaman. Di Lampung (13/4) di dalam kawasan Taman Nasional Way Kambas juga terjadi kebakaran dan saat ini sudah padam.
Di Kalimantan Timur, Manggala Agni Daops Kalimantan XIII/Sangkima pada 13 April 2020 ada pemadaman di Kecamatan Bontang Selatan, Kota Bontang dan Kecamatan Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara. Kondisi api sudah padam dan saat ini Manggala Agni sedang melaksanakan mopping up dan pengukuran. Berdasarkan Satelit Terra/Aqua (NASA) Conf. Level ≥80% perbandingan total jumlah hotspot 2019 dan 2020 (tanggal 1 Januari – 14 April 2020) sebanyak 669 titik. Periode sama pada 2019 jumlah hotspot sebanyak 1.087 titik, sehingga ada penurunan jumlah hotspot sebanyak 418 titik atau 38,45% (dh).