Keberadaan Elang Flores di wilayah Nusa Tenggara jumlahnya kritis dan perlu penanganan ekstra Jakarta ( IndonesiaMandiri ) – Taman Nasi...
Keberadaan Elang Flores di wilayah Nusa Tenggara jumlahnya kritis dan perlu penanganan ekstra |
Elang flores merupakan jenis pemangsa yang tersebar di Pulau Lombok, Sumbawa, serta pulau kecil Satonda dan Rinca, dan tentunya Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur/NTT, dan umumnya di wilayah kepulauan Nusa Tenggara. Saat ini, populasi burung pemangsa ini sangat terbatas berkisar antara 100-240 individu dewasa (Rosary, 2019). Status populasi satwa ini menurut International Union for Conservation of Nature (IUCN) termasuk kritis (Critically Endangered/CR) atau satu langkah menuju kepunahan di alam.
“Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menetapkan Elang flores sebagai salah satu dari 25 spesies prioritas terancam punah, yang harus ditingkatkan populasinya. Oleh karena itu, perlu upaya serius untuk melestarikan burung langka ini,” ujar Kepala Balai TN Tambora Murlan Darmenia Pane )16/4).
Balai Taman Nasional Tambora tengah melakukan penyelamatan satu ekor Elang flores dari serahan masyarakat (15/4). Penyerahan satwa langka dan dilindungi ini, dilakukan warga Dusun Pancasila Desa Tambora, Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu, secara sukarela. “Untuk selanjutnya, Elang flores tersebut akan kami tangani sampai kondisinya siap dilepasliarkan ke habitatnya,” jelas Murlan.
Elang flores tersebut, dievakuasi tim Balai Taman Nasional Tambora ke Kantor SPTN I Kore untuk mengurangi resiko serta perlu perawatan memadai oleh tenaga medis. Setelah itu dilepasliarkan ke habitat aslinya di Taman Nasional Tambora (dh).