Manokwari (IndonesiaMandiri) – Sebanyak 334 Calon Tamtama (Cata) Prajurit Karier (PK) TNI AD Gelombang I 2020 Panitia Daerah (Panda) Manokwari mengikuti Sidang Parade yang merupakan tahap akhir dari seleksi tingkat daerah sebelum ke tahap selanjutnya di tingkat Pusat, di Aula Makodam XVIII/Kasuari, Arfai 1, Manokwari, Provinsi Papua Barat (29/4). Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau menyampaikan penekanan kepada panitia yang hadir, seleksi dilaksanakan dalam kondisi yang tidak biasa, sehingga dari segi waktu ada sedikit perubahan, begitu juga dengan hasil seleksi. “Tetapi ini adalah perintah yang harus kita lakukan. Saya minta, walaupun seperti ini, proses seleksi harus kita lakukan dengan baik dan ini menyangkut hasil yang nanti akan kita rasakan sendiri. Karena nantinya, anggota ini selesai pendidikan akan kembali ke kita dan kita juga yang akan menggunakan mereka,” ucap Mayjen Joppye. Beberapa evaluasi yang harus diperhatikan dalam seleksi ini, lanjut Pangdam, pertama adalah ketelitian di dalam proses seleksi itu sendiri. Dalam beberapa kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya, terdapat beberapa hal yang menurut Pangdam harus benar-benar diperhatikan oleh panitia, terutama persyaratan administrasi, yang sudah jelas ketentuannya.
Proses seleksi calon tamtama diprioritaskan putera asli Papua |
Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI Joppye Onesimus Wayangkau menyampaikan penekanan kepada panitia yang hadir, seleksi dilaksanakan dalam kondisi yang tidak biasa, sehingga dari segi waktu ada sedikit perubahan, begitu juga dengan hasil seleksi. “Tetapi ini adalah perintah yang harus kita lakukan. Saya minta, walaupun seperti ini, proses seleksi harus kita lakukan dengan baik dan ini menyangkut hasil yang nanti akan kita rasakan sendiri. Karena nantinya, anggota ini selesai pendidikan akan kembali ke kita dan kita juga yang akan menggunakan mereka,” ucap Mayjen Joppye.
Beberapa evaluasi yang harus diperhatikan dalam seleksi ini, lanjut Pangdam, pertama adalah ketelitian di dalam proses seleksi itu sendiri. Dalam beberapa kegiatan yang sudah dilakukan sebelumnya, terdapat beberapa hal yang menurut Pangdam harus benar-benar diperhatikan oleh panitia, terutama persyaratan administrasi, yang sudah jelas ketentuannya.
“Ketentuan administrasi harus diteliti. Panitia harus betul-betul memperhatikan hal tersebut. Mengapa kita harus utamakan orang lokal (putra asli daerah Papua), karena hal itu merupakan perintah Kasad. Jadi kita tidak melihat ini karena adiknya anggota atau anaknya. Itu sudah ada ketentuannya. Hal ini menyangkut dengan kelangsungan TNI AD, bukan TNI orang-perorang. Ini yang perlu diperhatikan. Jangan ada manipulasi-manipulasi administrasi,” tegas Pangdam.
Oleh karena itu, dalam seleksi agar diupayakan untuk mengutamakan putra asli daerah Papua. “Jadi kita ambil yang lokal dulu, kemudian kekurangannya baru kita ambil pendatang. Untuk kali ini cukup banyak putra asli daerah Papua, jadi kita utamakan mereka," tegasnya (ma).