Karawang (IndonesiaMandiri) – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya menyediakan pangan guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat, utamanya di bulan Ramadhan. Kebijakan yang dijalankan di antaranya tiada hari tanpa tanam dan panen, peningkatan produktivitas dan provitas, percepatan tanam dan penambahan luas tambah tanam. Tentang hal tersebut, Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Kementan proaktif terhadap kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo/SYL dengan sajian informasi akurat tentang prediksi dan keadaan serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) di lapangan, memberikan bimbingan teknis/pendampingan kepada petani dan pengawalan OPT di lapangan. Balai Besar Peramalan OPT (BBPOPT) juga berontribusi nyata berdayakan lahan sawah (Rice Garden) yang dimiliki seluas 12 ha untuk ditanami padi dan pada hari ini telah dilaksanakan panen. “Kami bersyukur di tengah pandemi covid 19 dan meluasnya serangan OPT khususnya Tikus dan Penggerek Batang Padi pada musim tanam ini, kelompok tani binaan yang ada di Karawang dan sekitarnya masih bisa melakukan panen raya. Arahan Bapak Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Dirjen Tanaman Pangan Suwandi, produksi pangan harus benar-benar dijaga, harus meningkat," pesan Kepala BBPOPT Enie Tauruslina di Karawang (24/4).
Hadapi ancaman covid-19, Pemerintah sediakan rice garden untuk kesejahteraan petani |
Tentang hal tersebut, Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) Kementan proaktif terhadap kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo/SYL dengan sajian informasi akurat tentang prediksi dan keadaan serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) di lapangan, memberikan bimbingan teknis/pendampingan kepada petani dan pengawalan OPT di lapangan.
Mentan Syahrul Yasin Limpo bangga dengan semangat tinggi petani dan selalu mendukung dengan berbagai bantuan |
Enie menyebutkan saat ini tengah dilakukan panen yang dilaksanakan di lahan sawah milik BBPOPT seluas 1,35 ha dari total lahan 12 ha. Bahkan masih tersisa lahan yang akan dipanen dalam waktu dekat seluas 10,65 ha. “Harga gabah untuk saat ini cukup bagus yaitu Rp 4.900 perkilogram gabah basah," ujarnya. Enie mengaku jenis varietas padi yang ditanam sebagai percontohan, yakni menanam padi yang tahan terhadap serangan hama wereng dengan potensi hasil produksi tinggi yaitu Inpari 32. Alhasil, selain produktivitasnya tinggi, banyak petani yang menanam padi ini karena memiliki keunggulan pada rasa.
“Alhamdulillah karena kelebihan varietas tersebut, saat ini para petani sudah banyak yang menanam varietas Inpari 32, selain tahan wereng dan potensi hasil produksi tinggi, juga rasanya pulen dan enak sehingga bisa diterima dipasaran,” ujar Enie
Selain melakukan panen, pada saat sama BBPOPT juga melakukan bakti sosial bertajuk “Bantuan Kementan Peduli Covid 19” dan dibuka langsung SYL melalui video conference, diikuti Dinas Pertanian, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP), Unit Pelaksana Teknis Dinas dan institusi lainnya. "BBPOPT dipercaya Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi sebagai perwakilan untuk menyerahkan bantuan kepada warga, pekerja THL dan buruh tani," ungkap Enie.
Sebelum beri bantuan secara simbolis, Enie memberikan amanat dan berharap agar bantuan ini bisa sedikit meringankan beban ekonomi warga yang kini sedang terpuruk akibat dampak covid 19. Adapun bantuan yang diberikan berupa sembako terdiri dari beras, telur, gula dan minyak goreng (ma).