Kediri/Jatim ( IndonesiaMandiri ) – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi/Marves Luhut B. Pandjaitan meresmikan secara virtual le...
Kediri/Jatim (IndonesiaMandiri) – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi/Marves Luhut B. Pandjaitan meresmikan secara virtual lewat video conference/vicon Pencanangan Pembangunan Bandar Udara Internasional Kediri di Kabupaten Kediri, Jawa Timur (15/4). Proses pembangunan bandara memakai skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Vicon diikuti oleh Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Menteri PUPR Mochamad Basuki Hadimoeljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, Bupati Kediri Haryanti Sutrisno, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Ketua DPRD Kabupaten Kediri Dodi Purwanto, Ketua DPRD Kota Kediri Gus Sunoto dan unsur terkait lainnya.
“2 tahun yang lalu proyek ini direncanakan, dan berjalan cukup panjang, ini adalah hal bersejarah untuk Indonesia, pertama kalinya pembangunan bandara yang disponsori oleh swasta. Walaupun dengan adanya wabah Covid-19, sesuai arahan Presiden, harus tetap optimis, harus kerja keras, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan," ucap Luhut.
Skema KPBU Unsolicited, sesuai Perpres Nomor 38/2015 dan Permenhub Nomor 58/2018. Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Angkasa Pura I (Persero) dengan PT Gudang Garam Tbk untuk proyek bandara telah dilakukan pada 10 Maret 2020, dengan bentuk kerja sama Build Operate Transfer (BOT) dalam kurun waktu sesuai perjanjian konsesi.
Menurut Luhut, Bandara Baru Kediri ini akan meningkatkan persaingan nasional dan konektivitas Kediri. “Dengan jumlah penduduk di Provinsi Jawa Timur kurang lebih 40 juta orang, bandara baru Kediri ini sangat berpengaruh sekali. Terlebih lagi bandara ini akan berstatus internasional juga, dapat membantu koordinir haji untuk daerah Selatan Jawa Timur. Menurut saya Bandara Baru Kediri ini sangat paten, dari desainnya first class,” papar Luhut.
Seperti diketahui, Bandara Internasional Kediri mampu menampung 1,5 juta pengguna (penumpang) per tahun di awal operasi, dan terus meningkat hingga 10 juta orang per tahun di tahap ultimate. Bandara dilengkapi landas pacu sepanjang 3.300 meter, sehingga dapat melayani pesawat badan lebar kelas 4E untuk rute penerbangan domestik dan internasional serta juga diperuntukkan melayani keperluan ibadah haji dan umroh, serta mudahkan keberangkatan dari beberapa daerah di Selatan Jatim.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga menyampaikan, bandara baru kediri, akan berpengaruh pada kesetaraan kemajuan pembangunan bagi masyarakat serta konektivitas. Melalui bandara udara akan membuka sektor agro dan maritim Wilayah Selatan Jatim.
Sementara Plt. Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto menyebut, “investasi yang dilakukan oleh Gudang Garam dalam pembangunanan Bandara di Kediri ini dapat menjadi contoh nyata bagi dunia usaha bahwa swasta pun dapat berkontribusi langsung bagi kepentingan umum, terutama untuk membangun daerahnya. Semoga ke depan sinergi antara pemerintah dan swasta dapat terus berjalan dengan baik” (dh).
Vicon diikuti oleh Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil, Menteri PUPR Mochamad Basuki Hadimoeljono, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak, Bupati Kediri Haryanti Sutrisno, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, Ketua DPRD Kabupaten Kediri Dodi Purwanto, Ketua DPRD Kota Kediri Gus Sunoto dan unsur terkait lainnya.
“2 tahun yang lalu proyek ini direncanakan, dan berjalan cukup panjang, ini adalah hal bersejarah untuk Indonesia, pertama kalinya pembangunan bandara yang disponsori oleh swasta. Walaupun dengan adanya wabah Covid-19, sesuai arahan Presiden, harus tetap optimis, harus kerja keras, dengan tetap mengikuti protokol kesehatan," ucap Luhut.
Skema KPBU Unsolicited, sesuai Perpres Nomor 38/2015 dan Permenhub Nomor 58/2018. Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PT Angkasa Pura I (Persero) dengan PT Gudang Garam Tbk untuk proyek bandara telah dilakukan pada 10 Maret 2020, dengan bentuk kerja sama Build Operate Transfer (BOT) dalam kurun waktu sesuai perjanjian konsesi.
Menko Luhut saat resmikan pencanangan pembangunan bandara Kediri lewat virtual Vicon |
Seperti diketahui, Bandara Internasional Kediri mampu menampung 1,5 juta pengguna (penumpang) per tahun di awal operasi, dan terus meningkat hingga 10 juta orang per tahun di tahap ultimate. Bandara dilengkapi landas pacu sepanjang 3.300 meter, sehingga dapat melayani pesawat badan lebar kelas 4E untuk rute penerbangan domestik dan internasional serta juga diperuntukkan melayani keperluan ibadah haji dan umroh, serta mudahkan keberangkatan dari beberapa daerah di Selatan Jatim.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa juga menyampaikan, bandara baru kediri, akan berpengaruh pada kesetaraan kemajuan pembangunan bagi masyarakat serta konektivitas. Melalui bandara udara akan membuka sektor agro dan maritim Wilayah Selatan Jatim.
Sementara Plt. Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto menyebut, “investasi yang dilakukan oleh Gudang Garam dalam pembangunanan Bandara di Kediri ini dapat menjadi contoh nyata bagi dunia usaha bahwa swasta pun dapat berkontribusi langsung bagi kepentingan umum, terutama untuk membangun daerahnya. Semoga ke depan sinergi antara pemerintah dan swasta dapat terus berjalan dengan baik” (dh).