Kapendem XVIIi/Kasuari Kol Inf Andi Gus Wulandri (kanan) saat menerima obor “Baru Satu Nusantara” Manokwari ( IndonesiaMandiri ) - Rang...
Kapendem XVIIi/Kasuari Kol Inf Andi Gus Wulandri (kanan) saat menerima obor “Baru Satu Nusantara” |
"Semangat kebangsaan dan persatuan dalam keberagaman inilah yang secara konsisten berusaha digaungkan oleh Gerakan Satu Nusantara lewat beberapa rangkaian kegiatannya," ujar Kapendam
XVIII/Kasusri Kolonel Andi Gus Wulandri.
Torch relay dimulai dari tiga provinsi paling barat, timur, dan utara Indonesia. Obor Bara Satu Nusantara terdiri dari 3 obor, yaitu obor Bara Satu Nusa, Bara Satu Bangsa, dan Bara Satu Bahasa. Ketiga obor tersebut mulai diestafetkan secara bersamaan pada 2 Februari 2020.
Menurut Kolonel Andi, pengagas kegiatan Estafet Obor Bara Satu Nusantara adalah Gerakan Satu Nusantara, sebuah komunitas inklusif yang berusaha untuk menjangkau generasi muda Indonesia secara luas, dengan mengajak ikatan alumni Sekolah Menebgah Atas/SMA lainnya di berbagai daerah Indonesia, dalam rangka menyambut Hut RI ke-75 dan Hut ke-30 SMA Taruna Nusantara (TN), melalui kampanye "Beda Satukan Kita".
Kolonel Andi sendiri adalah alumni tertua SMA TN di Manokwari (lulusan TN angkatan ke-2), menjadi perwakilan penerima obor "Bara Satu Nusantara" yang dibawa dari Merauke, dan singgah di Manokwari. “Gerakan ini berusaha memposisikan diri sebagai sebuah wadah inklusif, yang dapat mengajak seluruh generasi muda dari berbagai latar belakang guna membangkitkan dan memperkuat semangat persatuan dan kesatuan bangsa kepada generasi muda Indonesia.”
"Obor Bara Satu Nusa diberangkatkan dari Kota Jayapura, Bara Satu Bangsa dari kota Sabang, dan Bara Satu Bahasa dari Kota Tarakan," jelas Andi Gus. Ketiga obor akan melintasi 34 provinsi di Indonesia dan dijadwalkan bertemu di Jakarta pada Agustus 2020 menjelang Hut RI ke-75” ma).