Chef Degan Septoadji (kiri) saat beri tips memberi makanan kepada petugas terdepan yang merawat pasien covid 19
Jakarta (IndonesiaMandiri) – Keterlibatan masyarakat yang ingin membantu para pegiat yang berada di garda terdepan merawat pasien Covid-19, terus mengalir. Termasuk dalam hal ingin menyumbangkan makanan. Intinya sederhana, bersih dan sehat. Seperti diutarakan juru masak atau chef Degan Septoadji saat memberi tips donasi makanan, di Graha BNPB, Jakarta (28/3).
Dalam rilis yang disampaikan BNPB, disebutkan, aspek kebersihan dalam pengolahan bahan baku, alat yang digunakan hingga penyajian makanan, menjadi hal utama. Menurutnya, personal grooming sangat penting untuk menjamin makanan sehat. “Jadi, seperti cuci tangan di setiap saat, kemudian pakaian kita bersih ya. Kemudian, alat-alat kita juga harus dijaga, supaya alat-alat juga bersih. Saat kita memilih bahan-bahan makanan, itu juga harus kita pastikan, bahwa sumbernya itu bersih dan kita juga harus memilih bahan-bahan yang memang baik kondisinya dan kualitasnya bagus,” ujar Juri Master Chef Indonesia.
Di samping bersih, makanan yang didonasikan juga sehat. Perlu mempertimbangkan nutrisi makanan yang akan disajikan, seperti karbohidrat, serat, dan protein. Nutrisi tersebut dapat disajikan dalam menu seperti nasi, kentang, mie, sayuran, telor, daging, ikan maupun tahu dan tempe.
“Kemudian yang juga penting adalah cara masaknya. Jadi, jangan semua digoreng, jadi harus seimbang, ada yang digoreng, ada yang dikukus, ada juga yang mungkin dipanggang ya. Itu semua istilah kulinernya cooking method yang sehat,” jelas Degan. Dan, mensikapi kondisi yang mungkin susah untuk ke luar rumah, ada baiknya membeli bahan makanan yang awet. Chef menyarankan untuk menyimpan jenis bahan baku seperti kentang, tomat, telur. “Pastikan, bahwa telur itu disimpan di kulkas. Jangan di luar, jangan di panas-panas ya,” pesan Degan.
Sementara itu, Pengelola Catering Nasi Bagoes Nike Kurnia mencermati makanan donasi terkadang kurang sehat, seperti tutup yang sudah terbuka. Merespons itu, Degan setuju dengan packaging yang aman. “Kita harus mematiskan, packagingnya bersih, hygiene.Misalnya, kalau kita menggunakan bungkus Styrofoam, itu harus yang baru. Jangan bekas. Kemudian, itu harus di sealed dengan benar. Ditutup dengan rapih, kemudian siapa yang akan membungkusi makanan tersebut, harus juga berish,” tambah Degan.
|
Chef Degan Septoadji (kiri) saat beri tips memberi makanan kepada petugas terdepan yang merawat pasien covid 19 |
Jakarta (
IndonesiaMandiri) – Keterlibatan masyarakat yang ingin membantu para pegiat yang berada di garda terdepan merawat pasien Covid-19, terus mengalir. Termasuk dalam hal ingin menyumbangkan makanan. Intinya sederhana, bersih dan sehat. Seperti diutarakan juru masak atau chef Degan Septoadji saat memberi tips donasi makanan, di Graha BNPB, Jakarta (28/3).
Dalam rilis yang disampaikan BNPB, disebutkan, aspek kebersihan dalam pengolahan bahan baku, alat yang digunakan hingga penyajian makanan, menjadi hal utama. Menurutnya, personal grooming sangat penting untuk menjamin makanan sehat. “Jadi, seperti cuci tangan di setiap saat, kemudian pakaian kita bersih ya. Kemudian, alat-alat kita juga harus dijaga, supaya alat-alat juga bersih. Saat kita memilih bahan-bahan makanan, itu juga harus kita pastikan, bahwa sumbernya itu bersih dan kita juga harus memilih bahan-bahan yang memang baik kondisinya dan kualitasnya bagus,” ujar Juri Master Chef Indonesia.
Di samping bersih, makanan yang didonasikan juga sehat. Perlu mempertimbangkan nutrisi makanan yang akan disajikan, seperti karbohidrat, serat, dan protein. Nutrisi tersebut dapat disajikan dalam menu seperti nasi, kentang, mie, sayuran, telor, daging, ikan maupun tahu dan tempe.
“Kemudian yang juga penting adalah cara masaknya. Jadi, jangan semua digoreng, jadi harus seimbang, ada yang digoreng, ada yang dikukus, ada juga yang mungkin dipanggang ya. Itu semua istilah kulinernya cooking method yang sehat,” jelas Degan. Dan, mensikapi kondisi yang mungkin susah untuk ke luar rumah, ada baiknya membeli bahan makanan yang awet. Chef menyarankan untuk menyimpan jenis bahan baku seperti kentang, tomat, telur. “Pastikan, bahwa telur itu disimpan di kulkas. Jangan di luar, jangan di panas-panas ya,” pesan Degan.
Sementara itu, Pengelola Catering Nasi Bagoes Nike Kurnia mencermati makanan donasi terkadang kurang sehat, seperti tutup yang sudah terbuka. Merespons itu, Degan setuju dengan packaging yang aman. “Kita harus mematiskan, packagingnya bersih, hygiene.Misalnya, kalau kita menggunakan bungkus Styrofoam, itu harus yang baru. Jangan bekas. Kemudian, itu harus di sealed dengan benar. Ditutup dengan rapih, kemudian siapa yang akan membungkusi makanan tersebut, harus juga berish,” tambah Degan.
Kembali lagi, harus sering cuci tangan dan menggunakan mungkin sarung tangan. Tak kalah penting, penyaji harus menggunakan masker. “Kalau bisa rambut ditutup dengan kap atau misalnya topi, ya. Khusus di dapur. Kemudian, siapa yang mengantar makanan tersebut juga harus bersih supirnya. Juga harus sering cuci tangan, atau paling nggak pas diantar pakai sarung tangan, pake masker, dan harus menyediakan misalnya di mobil sanitizer ya,” pesannya (bnpb/ma),