BOPLBF Gandeng Masyarakat Manggarai Barat Majukan Pariwisata Labuan Bajo

Presiden Jokowi saat berkunjung bersama sejumlah menteri ke Labuan Bajo, NTT Labuan Bajo/NTT ( IndonesiaMandiri ) - “Tahun 2020 ini men...

Presiden Jokowi saat berkunjung bersama sejumlah menteri ke Labuan Bajo, NTT

Labuan Bajo/NTT (IndonesiaMandiri) - “Tahun 2020 ini menjadi momentum berharga untuk pembangunan pariwisata Labuan Bajo yang tidak boleh kita lewatkan. Apalagi dengan perhatian dan dukungan pemerintah pusat yang begitu besar saat ini bagi Labuan Bajo harus kita respon dengan semangat membangun pariwisata berkelanjutan”, ungkap Shana

Fatina, Direktur Utama Badan Otorita Parowisata Labuan Bajo-Flores/BOPLBF usai Rapat Koordinasi di Ruang Rapat Sekda Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (6/2).

Belum lama ini Presiden Jokowi kunjungi Labuan Bajo untuk meresmikan sejumlah fasilitas untuk dukung pengembangan

Labuan Bano sebagai salah satu dari 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas.

Nah, Rakor yang digelar BOPLBF dengan seluruh perangkat daerah di Kabupaten Manggarai Barat, sebagai tindak lanjut atas arahan Presiden Joko Widodo. Karena BOPLBF adalah kepanjangan tangan dari Pemerintah Pusat.

Menurut Shana Fatina pihaknya berharap rakor bersama seluruh jajaran Pemda Manggarai Barat dapat menjadi stimulisator bagi terlaksananya percepatan pembangunan pariwisata di Labuan Bajo. Sinergi keseluruhan perangkat daerah tersebut, kata Shana, diyakini akan memberi kekuatan dan dorongan sangat besar guna mewujudkan semua arahan Presiden Joko Widodo, demi tercapainya cita-cita dan harapan Labuan Bajo sebagai Destinasi Super Premium.

Kawasan Marina Labuan Bajo diresmikan langsung oleh Presiden Jokowi

Shana memastikan BOPLBF akan mengawal 7 arahan Presiden Jokowi di lapangan, yaitu pertama, penataan kawasan secara terintegrasi, baik berkaitan kerapian, kebersihan, kenyamanan, dan keamanan bagi wisatawan. Kedua, segera membangun runway dan terminal bandara Komodo pada 2020. Ketiga, menyiapkan SDM dengan meningkatkan keahlian dan kompetensi masyarakat lokal. Keempat, pengelolaan sampah. Kelima, pengadaan air baku. Keenam, promosi pariwisata melalui kegiatan promosi besar-besaran. Terakhir, ketujuh yakni keamanan wisatawan melalui penguatan Organisasi Perangkat Derah (OPD) yang berkaitan dengan keamanan para wisatawan (ma).

Foto: istimewa