Wapres Ma’ruf Amin secara simbolis tanam Pohon Jamaika di Lebak Rangkasbitung ( IndonesiaMandiri ) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin, me...
Wapres Ma’ruf Amin secara simbolis tanam Pohon Jamaika di Lebak |
Kepada ratusan pangungsi Wapres mengatakan untuk bersabar dan tetap semangat. "Harap bersabar dulu, yang penting semua sehat", ucap Ma'ruf Amin.
Wapres menegaskan, Pemerintah tengah mencari solusi terbaik bagi masyarakat terdampak. Dijelaskan Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya, ada sekitar 5.000 pengungsi dari 30 Desa yang terdampak banjir Dan longsor yang terjadi awal Januari lalu. Pemerintah Lebak menetapkan masa transisi 4 bulan bagi korban yang sudah tidak mungkin kembali ke rumahnya dan menyiapkan rumah hunian tetap untuk mereka.
"Selama di pengungsian anak-anak tidak putus sekolah, mereka tetap bersekolah," ungkap Iti Octavia. Selanjutnya, rombongan menuju Kantor Pemerintah Kabupaten Lebak guna melakukan aksi penanaman pohon. Bibit pohon yang ditanam adalah bibit Jambu Jamaika
(Syzygium malaccense).
Alasan pemilihan jenis pohon ini karena memiliki rasa buah unik, warna menarik sert relatif jarang ditemui. Selain dimanfaatkan buahnya, pohon Jambu Jamaika ini kulit dan batangnya dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional dan sebagai bahan bangunan. Penanaman pohon Jambu Jamaika juga menambah koleksi tanaman buah Kantor Bupati Lebak. Wapres berharap Kabupaten Lebak segera dapat kembali produktif pasca bencana alam yang menimpa warganya.
Wapres didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, serta Kepala BNPB Doni Munardo.
KLHK akan melakukan langkah tepat untuk mengatasi banjir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), juga Kabupaten Lebak. Sejumlah langkah tersebut diantaranya dengan meningkatkan program rehabilitasi hutan di hulu daerah aliran sungai (DAS), melakukan langkah penegakan hukum, penyiapan bibit pohon di persemaian permanen dan kebun bibit desa (KBD), serta membuat bangunan Konservasi Tanah dan Air (KTA), seperti dam penahan, dam pengendali, maupun gully plug di daerah hulu (ma).