Menko Luhut yakinkan investor asing di Singapura tentang potensi besar dimiliki Indonesia Singapura ( WartaMerdeka ) - “Indonesia punya...
Menko Luhut yakinkan investor asing di Singapura tentang potensi besar dimiliki Indonesia |
Singapura (WartaMerdeka) - “Indonesia punya banyak potensi sumber daya alam green energy yang siap untuk diolah. Ada pula potensi sumber karbon kredit. Hampir 80 persen potensi perdagangan karbon global ada di Indonesia, yang berasal dari hutan bakau, lahan gambut, rumput laut, dan terumbu karang dan masih banyak lagi. Melihat potensi ini kami yakin tidak lama lagi Indonesia bisa menjadi negara besar,” ucap Menko Maritim dan Investasi Luhut B. Panjaitan saat berbicara pada The Pulse of Asia Conference 2020, diadakan oleh Bank DBS di Singapura (9/1(.
Menurut Luhut, keberlanjutan atau sustainability menjadi salah satu agenda prioritas pemerintah Indonesia. Menjawab pertanyaan bagaimana Indonesia menyiasati kebutuhan bahan bakar fossil, Luhut mengatakan sekarang semua bergerak ke arah gaya hidup hijau. "Memang kami masih tetap membutuhkan bahan bakar fossil, tetapi kita harus menguranginya. Pulau Sumatera dan Kalimantan menyimpan banyak potensi energi alternatif,” jawabnya.
Indonesia, menurut Luhut, banyak bermitra dengan negara asing untuk kembangkan potensi energinya. Ia memberi contoh Masdar dari UAE yang membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung Cirata, Jawa Barat. Perusahaan tersebut bakal bekerja sama dengan PLN yang berinvestasi di Cirata untuk energi sebesar 145MW.
Juga di Morowali menjadi contoh bagi keberhasilan investasi. Luhut menceritakan program hilirisasinya.
"Banyak yang mengecam ketika kami melarang ekspor nikel, tetapi sekarang kita bisa lihat bahwa keputusan kami saat itu adalah keputusan yang tepat. Ada yang mengatakan saya pro-China, tapi tahukah Anda bahwa lebih dari 90 persen ekspor itu dikirim ke China,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut Menko Luhut menceritakan pengalamannya terlibat dalam berbagai proyek investasi asing, seperti sovereign wealth fund (SWF) yang melibatkan UAE dan Softbank, ada pula JBIC, Global Infrastructure Partners, yang berminat berinvestasi di berbagai sektor (ma).