Wisatawan asal Dubai melihat pesona budaya Suku Sasak Lombok ( IndonesiaMandiri ) - Tak lengkap rasanya berkunjung ke Nusa Tenggara Bar...
Wisatawan asal Dubai melihat pesona budaya Suku Sasak |
Lombok (IndonesiaMandiri) - Tak lengkap rasanya berkunjung ke Nusa Tenggara Barat (NTB), tanpa singgah ke Dusun Ende, dengqn luas wilayah sekitar 1 hektar berada di Desa Rambitan, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah. Rombongan familiarization trip (famtrip) asal Dubai pun diajak ke Dusun Ende. Dari Kota Mataram, perjalanan 40 km dan waktu tempuh sekitar 1 jam untuk menuju masyarakat Suku Sasak yang mendiami Dusun Ende.
Hal pertama yang menarik perhatian peserta famtrip adalah rumah penduduk masih sangat sederhana. Siapa sangka, rumah tersebut dibangun hanya menggunakan tanah liat yang dicampur kotoran kerbau. Atapnya terbuat dari ilalang, dan didesain miring sehingga para tamu yang berkunjung harus menundukkan kepala. Hal itu dimaknai sebagai penghormatan kepada pemilik rumah.
Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Ende menjalani aktivitas dengan memegang teguh tradisi yang masih mengakar dari para leluhur. Salah satunya yaitu prosesi kawin lari. Dalam tradisi ini, pihak pria membawa lari wanita yang akan dinikahinya. Hal itu dilakukan tanpa sepengetahuan orang tua si wanita. Biasanya, waktu pelarian berlangsung 3 hari. Selanjutnya, orang tua wanita akan menebus untuk membicarakan kelanjutan hubungan ke jenjang pernikahan.
Para wisatawan Dubai mencoba tarian tradisi Suku Sasak |
Salah satu peserta famtrip dari Social Media Influencer, Sapna Aidasani, mengaku takjub dengan rumah Suku Sasak tersebut. Meski bentuknya sederhana, namun cara membangunnya memberi daya tarik tersendiri. “Saya tidak pernah terpikir ada rumah dibangun dari tanah liat dan kotoran kerbau. Meski sepintas membuat saya agak bergidik, tetapi ini sangat unik. Aromanya juga tidak membuat kita mual. Kita ‘enjoy’ di sini,” ujarnya.
Famtrip yang digagas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bekerja sama dengan KJRI Dubai dan VITO berlangsung sejak 1-8 Desember. Tujuannya memperkenalkan sekaligus mempromosikan destinasi Indonesia ke pasar Timur Tengah, khususnya Bali dan Lombok. Rombongan juga sempat singgah ke Politeknik Pariwisata Lombok (ma).