Pangdam XVI/Pattimura Marga Taufiq saat memberi keterangan kepada pers Maluku ( IndonesiaMandiri ) – Terjadinya insiden keributan antar...
Pangdam XVI/Pattimura Marga Taufiq saat memberi keterangan kepada pers |
Maluku (IndonesiaMandiri) – Terjadinya insiden keributan antara anggota Brimob Kompi 3 Yon C Pelopor Polda Maluku dengan Batalyon 734/SNS yang terjadi di Saumlaki, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku Tenggara Barat, Jum’at Malam (20/12), adalah murni salah paham. Ini dikatakan Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Marga Taufiq, dalam wawancara persnya di Makodam, Ambon saat menghadiri kegiatan Syukuran Hari Ibu dan HUT Kowad ke 58.
Hubungan sinergitas antara TNI-Polri di wilayah Maluku selama ini dinilai sudah sangat baik. Peristiwa yang terjadi sebetulnya hanyalah oleh oknum karena kesalah pahaman. Tapi karena situasi kejadian disekitar Pasar Saumlaki depan Town Square (Satos) sangat ramai, sehingga banyak pihak yang ikut mencoba melerai dan sekedar menonton.
“Saya bersama Kapolda Maluku tadi malam telah sepakat untuk menyelesaikannya dengan baik, arif dan bijaksana. Pengamanan terhadap personil masing-masing pihak agar tidak melebar, mengendalikan situasi agar kembali kondusif dan seluruh personel kembali ke dalam asrama. Setiap perkembangan dilaporkan kepada Saya”, ujar Pangdam. Menurut Pangdam, “karena ini murni kesalah pahaman, maka semua sudah menyadari kesalahan masing-masing, dan nantinya semua pasti akan diproses jika terbukti bersalah sesuai dengan hukum yang berlaku”, jelas Pangdam.
Pangdam beserta Kapolda telah mengambil tindakan preventif guna mencegah kejadian tersebut meluas dan situasi keamanan tidak terkendali. Komandan Brigif 27/Nusa Ina, Dandim 1507/Saumlaki, Perwira Pom sudah berada di Saumlaki untuk menenangkan situasi. Pangdam dan Kapolda juga akan meninjau Saumlaki guna memberi pengarahan kepada personel jajarannya dan masyarakat.
Diharapkan, ditengah suasana religi jelang Natal dan Tahun Baru, agar jangan terganggu dengan hal-hal seperti kejadian seperti ini. “Mohon doanya semoga kejadian ini tidak berkembang karena Maluku ini sangat berharga, menjadi Provinsi dengan tingkat kebahagiaan tertinggi di Indonesia”, harap Pangdam.