Kementan manfaatkan era digital untuk koneksikan data pertanian secara terpadu Bogor ( IndonesiaMandiri ) - Menteri Pertanian Syahrul Y...
Kementan manfaatkan era digital untuk koneksikan data pertanian secara terpadu |
Bogor (IndonesiaMandiri) - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bertekad wujudkan komitmennya membangun pertanian modern berbasis manajemen teknologi informasi yang kuat. Komitmen tersebut sudah mulai menampakkan hasil. Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) kini sudah memiliki model percontohan Agriculture War Room (AWR), Ini jadi model di kantor pusat Kementan dan Agriculture Operational Room (AOR) yang akan dibangun di seluruh wilayah Indonesia.
“AWR adalah strategi baru Kementan untuk membangun pertanian kita melalui pendekatan digital dan sekaligus membawa kita ke Pertanian 4.0,” ungkap Syahrul saat mengunjungi AWR Balitbangtan di Kampus Penelitian Pertanian, Cimanggu, Bogor (5/12).
Menurut Syahrul, AWR sebagai pusat pembangunan pertanian secara langsung dipantau dan dikendalinya oleh dirinya bersama tim. Nantinya AWR terkoneksi dengan AOR di semua wilayah Indonesia, dari tingkat provinsi hingga kecamatan.
“Setiap war room di daerah akan memiliki kamera CCTV, sehingga kita bisa memantau langsung kegiatan di lapangan. Ini penting dilakukan karena semua pembicaraan kita tentang pertanian harus dilakukan di lapangan,” papar Syahrul. Balitbangtan selaku penanggung jawab desain AWR telah menyiapkan model percontohannya. Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry menjelaskan semua war room dari pusat hingga daerah dipastikan terkoneksi dengan baik.
Mentan Syahrul akan pantau langsung operasional Agriculture War Room |
“Untuk bisa mengkoneksikan semua war room, perlu melibatkan semua unit kerja baik di pusat, provinsi, sampai kecamatan,” ujar Fadjry. Dengan terkoneksinya war room di seluruh wilayah, pemerintah pusat akan mudah memantau kegiatan pembangunan pertanian di daerah. Setiap war room di daerah akan dipasang kamera yang dilengkapi teknologi pencitraan.
“Bisa dibayangkan betapa besarnya big data yang kita miliki. Dengan kamera pencitraan berkualitas tinggi, kita bisa mengetahui berapa luas tanah. Kita juga bisa memprediksi pupuk yang dibutuhkan dan luas tanam. Akurasinya cukup bagus dan kita bisa memantau menit per menit,” ungkapnya.
Konsep War Room ini juga terintegrasi dengan program Konstra Tani (Komando Strategis Pembangunan Pertanian), gebrakan lainnya dari Syahrul. Kostra Tani sebagai pasukan khusus di tingkat kecamatan terdiri dari penyuluh-penyuluh. Di tingkat kecamatan akan berbentuk Konstra Tani, di Kabupaten Konstra Daerah dan di Provinsi berupa Konstra Wilayah dan di Pusat bernama Konstra Nasional (ma).