Wisatawan mancanegara nikmati aneka budaya Melayu di Pulau Penyengat Tanjung Pinang ( IndonesiaMandiri ) – Kapal Pesiar Mewah La Lape...
Wisatawan mancanegara nikmati aneka budaya Melayu di Pulau Penyengat |
Tanjung Pinang (IndonesiaMandiri) – Kapal Pesiar Mewah La Laperouse dalam pelayarannya bertema “Between Vietnam and Malaka Strait” membawa 150 wisatawan mancanegara/wisman untuk singgah di Pulau Penyengat, Kepulauan Riau (Kepri).
Menurut Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Dessy Ruhati, “kehadiran Kapal Pesiar La Laperouse di Pulau Penyengat memberikan dampak positif. Nilai tawar destinasi ini sangat besar. Alam, budaya, hingga kulinernya sangatlah potensial. Selalu ada experience baru saat berkunjung ke Pulau Penyengat. Piranti pendukungnya juga bagus.”
Sebanyak 150 wisatawan mancanegara yang dibawa La Laperouse, rasakan pesona sisa-sisa Imperium Melayu di Pulau Penyengat. Kapal Pesiar La Laperouse singgah di Pulau Penyengat dalam pelayarannya ke 6 destinasi, mulai dari Ho Chi Minh (Vietnam) lalu menuju Pulau Penyengat. Setelah itu, akan berlayar menuju Malaka, Lumut, Penang, lalu berakhir di Singapura.
Pulau Penyengat di Kepulauan Riau pernah menjadi pusat Kerajaan Melayu |
“Pulau Penyengat sangat kaya dengan budaya dan sejarah. Kunjungan ke Pulau Penyengat menjadi experience yang luar biasa. Kami sangat nyaman, apalagi pelayanan yang diberikan sangat bagus. Saya pribadi akan kembali ke Pulau Penyengat bersama anak-anak,” ungkap Louis, salah satu wisatawan La Laperouse asal Swiss.
Pulau Penyengat terbukti sukses menghipnotis seluruh wisatawan. Dengan mengangkat tema ‘Walking Tour of Ancient Malay Kingdom’, Pulau Penyengat dieksplorasi selama 4 jam. Mereka menjelajahi tiap sisi pulau yang sejak abad ke-18 menjadi pusat sejarah dan budaya Imperium Melayu tersebut.
Selama di Pulau Penyengat, ada 6 destinasi yang disinggahi wisatawan. Mereka berkunjung ke Istana Kantor, Mesjid Raya Sultan Riau, Gedung Tabib, juga Makam Raja Hamidah Engku Putri, dan Raja Ali Haji. Kemudian kunjungan ke Perkampungan Nelayan. Mereka juga menikmati pengalaman budaya khas Melayu, seperti permainan gasing hingga prosesi adat perkawinan Melayu (ma/pn).
Foto: Dok. Kemenpar