Menko Luhut ajak seluruh elemen bangsa aktif perangi sampah Manado ( IndonesiaMandiri ) - Ketika Menteri Koordinator Kemaritiman dan In...
Menko Luhut ajak seluruh elemen bangsa aktif perangi sampah |
Manado (IndonesiaMandiri) - Ketika Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Panjaitan menjamu 48!delegasi negara Kepulauan dan Negara Pulau atau Archipelagic and Island States (AIS) di Manado, Sulawesi Utara, beberapa hari lalu, mengajak untuk lebih gencar perangi sampah di laut. Forum AIS memang salah satu bahasannya tentang ekosistem di laut.
Acara yang dihadiri delegasi dari 23 negara yaitu Bahrain, Fiji, Komoro, Papua Nugini, Guinnea Bissau, Irlandia, Jamaica, Jepang, Kiribati, Madagascar, Maladewa, Malta, Marshall Island, Palau, Filipina, Samoa, Seychelles, Srilanka, Saint Kitss and Navis, Timor Leste, Tonga, Cabo Verde, Papua Nugini, oleh Luhut dimanfaatkan juga untuk memperlihatkan bagaimana Indonesia sangat peduli dengan lingkungan.
Luhut mengajak semua delegasi AIS ikuti kegiatan Bersih Pantai Manado di Kelurahan Karangria. Kegiatan ini juga melibatkan ratusan aparat TNI, Polri, ASN, BUMN, serta komunitas peduli lingkungan di Manado. “Masih banyak masalah. Sampah tadi sudah terlihat relatif berkurang banyak bila dibanding dengan tahun lalu. Tapi tidak bisa berhenti disini, jadi kita harus terus mengingatkan supaya semua elemen bangsa ini melihat bahwa sampah adalah musuh bersama. Jadi bukan musuh satu kelompok.Tidak ada urusan dengan agama. Ini semua musuh kita bersama,” tegas Luhut.
Luhut mengajak seluruh masyarakat bergerak memerangi sampah plastik terutama mencegahnya agar tak dibuang ke laut. Ia menceritakan pengalamannya membersihkan Sungai Citarum. "Sekarang Citarum menjadi model penghijauan juga di hulunya. Kalau hulunya tidak dihijaukan, airnya tidak ada. Kalau sekarang anda pergi kesana dibandingkan dengan awal kita mulai atau dua tahun lalu bedanya sangat besar sekali," kisahnya.
Namun demikian, Menurut Luhut, pemerintah masih belum puas karena masih ada juga perusahaan-perusahaan yang membuang limbahnya ke sungai. "Sekarang kita sudah minta Kapolda untuk memproses mereka dan dipidanakan. Sudah cukup diingatkan, sekarang perusahaan atau pemimpin perusahaan itu yang membuang limbahnya ke sungai harus diproses," jelasnya (ma).