Penguatan data jadi prioritas Kementan majukan sektor pertanian Bogor ( IndonesiaMandiri ) - "IPB (Institut Pertanian Bogor) bagi...
Penguatan data jadi prioritas Kementan majukan sektor pertanian |
Bogor (IndonesiaMandiri) - "IPB (Institut Pertanian Bogor) bagi saya adalah kampus yang memiliki link and match dengan perguruan tinggi lainya dan temen teman di sektor lain, yang sebagian besar adalah alumni IPB. Untuk itu, kami akan berusaha menjalin komunikasi ini untuk menyerap semua potensi di sektor pertanian," ujar Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri saat acara Makan, Ngopi dan Ngobrol Pertanian dengan Alumni IPB di Taman Koleksi Kampus IPB Baranangsiang, Bogor (29/11).
Menurut Kuntoro, konsolidasi dan peningkatan komunikasi ini merupakan langkah kongkrit yang lahir dari ide besar Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) guna memenuhi kebutuhan pangan bagi 267 juta jiwa penduduk Indonesia. "Langkah dari pak menteri dalam 100 hari kerjanya adalah melakukan konsolidasi. Kemudian beliau juga berkali-kali menyampaikan agar lebih banyak mendengar suara teman-teman kampus termasuk IPB dan para akademisi dari kampus lainnya," katanya.
Kementan ajak kampus berperan aktif gairahkan pembangunan pertanian |
Kuntoro menjelaskan, kini Kementan juga fokus pada penguatan konsolidasi dengan daerah sampai ke desa dengan membentuk kelembagaan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostra Tani). Komando ini akan digunakan memantau lalu lintas data dan pembangunan pertanjan di daerah melalui ujung tombak pertanian yaitu para penyuluh.
Rektor IPB yang diwakili Kepala Surfactant and Bioenergy Research Center (SBRC) Yandra Arkemen menyambut baik tujuan Kementan dalam mendorong kampus termasuk IPB sebagai leading sektor gerakan pertanian ke depan. Menurut Yandra, perampungan data yang dilakukan Kementan sudah tepat sebagai rujukan kebijakan dan program unggulan lima tahun ke depan. Perbaikan data sangat bagus untuk akurasi presisi serta bagian penting pada processing prediksi.
Kepala Pusat Studi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (PSP3) IPB Sofyan Sjaf menambahkan, “di Indonesia terdapat 74 ribu desa dan 73,14 persenya merupakan desa pertanian. Siapa yang menguasai pangan akan menguasai ekonomi dan sosial. Bonus demografi akan menjadi peluang pembangunan pertanian dari desa," tegasnya (ma).