“Kampus Garam” di Nagakeo masih membutuhkan banyak bantuan Nagekeo/NTT ( IndonesiaMandiri ) - Guna meningkatkan pendapatan daerah seka...
“Kampus Garam” di Nagakeo masih membutuhkan banyak bantuan |
Nagekeo/NTT (IndonesiaMandiri) - Guna meningkatkan pendapatan daerah sekaligus kemampuan sumber daya manusia dalam mengelola potensi garam, kini Pemda Nagakeo, Nusa Tenggara Timur/NTT bekerjasama dengan Politeknik Negeri Ujung Pandang mengembangkan ‘Kampus Garam’. Kampus rintisan Akademi Komunitas Negeri (AKN) Nagekeo ini berada di Mbay, Nagekeo, NTT.
“Kampus rintisan ini bisa dikatakan sebagai kampus garam”, ucap Direktur Akademi Amandus, saat menerima kunjungan Kemenko Kemaritiman, Kementerian Perindustrian dan PT Cheetham Garam Indonesia (10/10). Ini merupakan program studi di luar domisili (PDB) Politeknik Negeri Ujung Pandang yang menawarkan dua program studi yakni teknologi kimia industri dan administrasi bisnis. Kampus ini merupakan satu-satunya yang memiliki program studi teknologi produksi garam.
Namun kampus ini, lanjut Direktur Amandus, masih membutuhkan banyak bantuan, dimana tahun ini telah berhasil meningkatkan programnya dari D2 menjadi D4 atau sarjana terapan. "Area kampus ini masih blank spot, tidak ada sinyal selullar sama sekali. Mahasiswa kesulitan untuk mengakses informasi melalui internet. Listrik dan air juga sangat terbatas" ujarnya.
Hadirnya “Kampus Garam”’bisa tingkatkan SDM pengelolaan garam di Nusa Tenggara Timur |
“Satu-satunya kampus garam di Indonesia ini masih membutuhkan bantuan kita semua untuk menjadikannya kampus yang paten dan kelak akan menghasilkan SDM paten untuk mengelola kekayaan alam, potensi garam, tidak hanya untuk Nagekeo, NTT dan Indonesia, tapi juga untuk dunia,” tambahnya.
Dalam kesempatan sama, Kepala Bidang Sumber Daya Non Konvensional Kemenko Kemaritiman Fatma Puspita Sari mengungkapkan, memang sangat diperlukan peningkatan kualitas SDM secara simultan di Provinsi NTT yang akan dengan potensi garam. “Investasi di Nagekeo tidak hanya bersifat FDI (Foreign Direct Investment) dari Cheetham Garam Indonesia melainkan juga investasi sumber daya manusia," papar Fatma.
Hal ini juga diamini oleh Presiden Direktur Cheetham Garam Indonesia Arthur Tanudjaja yang menegaskan pihaknya membutuhkan SDM handal dan akan mengutamakan tenaga kerja lokal. Cheetham juga menegaskan mahasiswa AKN dapat melakukan praktek kerja lapangan di Cheetham (ma).