Pariwisata berkelanjutan di era kini menekankan keseimbangam alam dan manusia Jakarta ( IndonesiaMandiri ) - Empat Desa wisata di Indo...
Pariwisata berkelanjutan di era kini menekankan keseimbangam alam dan manusia |
Jakarta (IndonesiaMandiri) - Empat Desa wisata di Indonesia yaitu Pemuteran (Bali), Penglipuran (Bali), Nglanggeran (Yogyakarta), dan Pentingsari (Yogyakarta) masuk dalam Top 100 Destinasi Berkelanjutan di Dunia versi Global Green Destinations Days (GGDD).
Penghargaan Sustainable Destinations Top 100 adalah program tahunan Green Destinations Foundation bertujuan memamerkan cerita sukses dan praktik pariwisata berkelanjutan dari destinasi pariwisata di seluruh dunia.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dadang Rizki Ratman di menjelaskan, ke-4 destinasi tersebut mampu bersaing di level internasional karena memakai pedoman yang sudah berstandar internasional (28/10). Konsep Desa Penglipuran misalnya, karena desa itu dianggap bisa mempertahankan sisi tradisional dan kelestarian lingkungannya.
“Meski mayoritas penduduk sudah menganut hidup modern tapi nuansa tradisional khas Bali tidak hilang begitu saja. Kini, Desa Penglipuran jadi salah satu destinasi wisata populer di Indonesia,” katanya. Demikian juga ketiga desa wisata lainnya yang menjaga keseimbangan dalam mengelola desa wisata dengan mendapatkan manfaat ekonomi dari melestarikan budaya dan alam sekitar desa.
Pada kesempatan sama, Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan Kementerian Pariwisata dan Ekomomi Kreatif, Valerina Daniel menambahkan, keempat desa wisata tersebut masuk dalam kategori Konservasi Lingkungan, Pemanfaatan Ekonomi untuk Masyarakat Lokal, dan Sosial-Budaya. “Nantinya, destinasi yang berada di peringkat teratas pada daftar Sustainable Destinations Top 100 akan diundang untuk menerima ‘Best of Top 100’ di ITB Berlin 2020,” jelas Valerina Daniel.
Ketua Dewan Pariwisata Berkelanjutan I Gede Ardika menggaris bawahi peranan stakeholder terutama para pelaku pariwisata di daerah yang berkomitmen dalam penerapan standar destinasi pariwisata berkelanjutan miliki peran penting (pn/ma).