Sejak 2017 setelah diusulkan Presiden Jokowi, Indonesia miliki 100 Calender of Event Pariwisata Jakarta ( IndonesiaMandiri ) - Menteri...
Sejak 2017 setelah diusulkan Presiden Jokowi, Indonesia miliki 100 Calender of Event Pariwisata |
Dihadapan para bupati dan kepala dinas pariwisata dari 34 provinsi seluruh Indonesia yang hadir, Arief Yahya menjelaskan, media value sangat penting untuk menarik kunjungan wisatawan ke even di daerah. Sehingga, perlu dialokasikan anggaran memadai minimal 50 persen untuk media value dan 50 persen penyelenggaraan even. Dari separuh biaya media value, 50 persen dilakukan di pre-event, 30 persen saat even, dan 20 persen post-even.
Lalu soal cultural creatives value masih dijumpai ketimpangan kualitas dalam even di daerah baik dari segi koreografi, arrangement music, maupun penataan kostum atau busana. Saran Menpar, agar secara rutin ada coaching clinic setiap 3 bulan sekali untuk memberi pelatihan dalam meningkatkan cultural creatives.
Terakhir dan terpenting adalah CEO commitment, seperti ketegasan gubernur dan bupati (kepala daerah) untuk mengembangkan pariwisata daerahnya antara lain alokasi anggarannya. “Para Kepala Disnas Pariwisata (Kadispar) bisa melakukan bechmarking ke Malaysia maupun Thailand. Pemerintah Thailand, misalnya, mewajibkan setiap desa memiliki satu even. Kita mempunyai 75.000 desa bila setiap desa memiliki satu event pariwisata akan luar biasa,” jelas Arief Yahya.
CoE Wonderful Indonesia berawal dari arahan Presiden Jokowi saat Sail Tomini 2015, yang berharap penyelenggaraan even di Indonesia mempunyai standar nasional dan internasional baik dari segi koreografi, aransemen musik, maupun penataan kostum atau busana (aa/lw).