KRI Pulau Rote akhiri tugasnya sebagai pengawal samudera nusantara Jakarta ( IndonesiaMandiri ) - Kapal perang penyapu ranjau dan surv...
KRI Pulau Rote akhiri tugasnya sebagai pengawal samudera nusantara |
“Upacara penghapusan KRI, hakikatnya adalah untuk mengantar alutsista memasuki masa purnabaktinya setelah sekian tahun mengabdi kepada TNI . Oleh karena itu mari kita renungi dan mengambil hikmah dari upacara penghapusan ini, bahwa hanya dengan pengabdian terbaik sajalah maka nama dan bakti kita akan abadi dalam sejarah TNI Angkatan Laut,” pesan Kepala Staf Angkatan Laut/Kasal dibacakan Kapushidrosal Laksda TNI Harjo Susmoro saat upacara penghapusan KRI Pulau Rote-721 dari kedinasan aktif TNI AL di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara (28/8).
Ini merupakan bagian dari siklus daur ulang alutsista yang merupakan program TNI AL dalam pengembangan kekuatan dan juga peremajaan alutsista, sesuai dengan tuntutan serta kompleksitas dinamika lingkungan strategis. Hal ini ditujukan guna mencapai visi AL melaksanakan proyeksi secara regional dengan komitmen global.
Pengabdian KRI Pulau Rote-721 merupakan hikayat tak bisa dipisahkan dari setiap prajurit TNI AL, khususnya mereka yang pernah mengabdikan masa keprajuritannya bersama kapal ini yang akan terus terpatri di lubuk sanubarinya sebagai Jalasena pengawal samudra. Upacara dilaksanakan dengan khidmat, diawali penaikan bendera merah putih ditandai dengan penurunan bendera Ular-Ular Perang. Bertindak selaku Komandan Upacara adalah Letkol Laut (P) Hengky Iriawan, S.T. yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan KRI Spica-934 (ma).