Bupati Berau Muharram Berau/Kaltim ( IndonesiaMandiri ) – Sebanyak 99 kampung di Berau saling berbagi pengalaman, belajar dan membangu...
Bupati Berau Muharram |
Berau/Kaltim (IndonesiaMandiri) – Sebanyak 99 kampung di Berau saling berbagi pengalaman, belajar dan membangun jaringan dalam kegiatan bernama Lingkar Belajar Masyarakat (LBM). “Saya menemukan wajah-wajah ceria dari para peserta, yang menunjukkan desa-desa di Berau sudah berkembang,” ujar Bupati Berau Muharram dalam pembukaan LBM di Hotel Makmur beberapa hari lalu. Kebahagian tersebut bukan hal tanpa dasar. Hal ini disebabkan, dalam waktu tiga tahun, Bupati Muharram mengatakan, sudah terjadi kenaikan status kampung-kampung di Berau.
“Tahun 2018, sudah tidak ada lagi status kampung sangat tertinggal di Berau, hanya tinggal kampung tertinggal saja. Saya targetkan status kampung tertinggal itu sudah hilang pada 2019,” ujar Muharram. Kenaikan status kampung memang membanggakan. Pada 2016, sekitar 70 persen kampung di Berau masuk dalam kategori tertinggal dan sangat tertinggal.
Sejumlah upaya mulai dicetuskan pemerintah kabupaten. Di 2017, dijalankan Program SIGAP Sejahtera menempatkan satu pendamping kampung, yang dinamakan Pejuang SIGAP, di setiap kampung. Program ini lahir lantaran pemerintah kabupaten menyadari bergulirnya dana kampung yang besar, tanpa peningkatan kapasitas aparat pemerintahan kampung dan warganya, tak akan menyejahterakan masyarakat. Melalui kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yayasan Dharma Bakti PT Berau Coal dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara, afiliasi dari The Nature Conservancy, direkrutlah 99 anak muda Berau sebagai Pejuang SIGAP dan 12 koordinator kecamatan. Mereka mendampingi kampung-kampung selama setahun, dengan menggunakan pendekatan Aksi Inspiratif Warga untuk Perubahan (SIGAP) yang dikembangan YKAN sejak 2010.
Tugas utama Pejuang SIGAP antara lain memperbaiki tata kelola kampung terutama pemutakhiran data profil kampung, data dasar keluarga dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kampung (RPJMKam); memfasilitasi kampung mendapatkan wilayah kelola khususnya melalui program perhutanan sosial dan skema lainnya; dan mengembangkan ekonomi masyarakat melalui penataan Badan Usaha Milik Kampung (BUMKam) yang baik.
Pengakuan kemajuan kampung di Berau ini juga dibuktikan dengan meraih predikat juara dalam lomba desa se-Kalimantan Timur. Sejak 2016, desa terbaik se-Kalimantan Timur diwakili Berau. Mulai dari Kampung Tepian Buang, Kampung Maluang dan terakhir Kampung Batu Putih. “Kampung Batu Putih, tahun ini masuk dalam lima besar nasional lomba desa terbaik. Ini luar biasa. Kita mewakili desa di Indonesia bagian Timur,” ujar Muharram (ma).
Foto: Istimewa