Laksamana TNI (Purn) Marsetio dorong konsep Indo-Pasifik yang bersahabat Manado ( IndonesiaMandiri ) - Langkah nyata konsep Indo-Pasi...
Laksamana TNI (Purn) Marsetio dorong konsep Indo-Pasifik yang bersahabat |
Manado (IndonesiaMandiri) - Langkah nyata konsep Indo-Pasifik yang digagas Indonesia, lebih utamakan dialog ketimbang persaingan. Di sini kerjasama ASEAN dimanfaatkan untuk menambah ketahanan setiap anggotanya secara keseluruhan, serta meningkatkan pengaruh ASEAN untuk melunakkan pertarungan negara-negara besar. Hal ini disampaikan Guru Besar Ilmu Pertahanan Universitas Pertahanan (Unhan), Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio saat Seminar Nasional terkait Dies Natalis Fakultas Hukum Universitas Sam Ratulangi Manado, Sulut (9/8).
Konsep Indo-Pasifik yang dipaparkan Marsetio sangat kontekstual, mengingat adanya sengketa wilayah dan potensi konflik militer di Laut Cina Selatan (LCS). Sengketa ini libatkan Cina serta sejumlah negara ASEAN, seperti Vietnam, Filipina, Malaysia dan Brunei Darussalam.
Amerika Serikat tak punya sengketa wilayah di LCS. Tetapi AS was-was dengan pembangunan militer Cina di sejumlah pulau buatan di kawasan itu. AS juga mengantisipasi kebangkitan militer China sebagai super power baru.
Menurut Marsetio yang mantan Kasal ini, konsep Indo-Pasifik menjadi panduan dalam pengembangan kerjasama ASEAN dengan negara lain di wilayah Indo-Pasifik. Konsep ini lahir dari pandangan visioner tentang adanya ancaman, dari kompetisi keras di antara negara-negara besar Asia Pasifik di Samudera Hindia. Yaitu: AS, China, India, Australia dan Jepang.
Saat ini AS menyatakan, pihaknya ingin membantu membangun sebuah kawasan Indo-Pasifik, di mana terdapat kedaulatan dan integritas teritorial yang dihormati. Kawasan Indo-Pasifik dianggap kritis bagi keberlangsungan stabilitas, keamanan dan kemakmuran AS. Ditambahkan Marsetio, dalam upaya menjalankan strategi Indo-Pasifiknya, AS prioritaskan diperdalamnya hubungan aliansi dan kemitraan dengan negara-negara di kawasan itu. Sentralitas ASEAN juga dianggap vital serta peran Cina tetap disambut baik, sejauh memungkinkan (sa/ma).