Menpar Arief Yahya (tengah) di Auckand bersama Dubes RI Untuk Selandia Baru Tantowi Yahya (kedua dari kiri) Auckland/Selandia Baru ( I...
Menpar Arief Yahya (tengah) di Auckand bersama Dubes RI Untuk Selandia Baru Tantowi Yahya (kedua dari kiri) |
Auckland/Selandia Baru (IndonesiaMandiri) - "Pacific One Destination” sangat penting sebagai brand holistik yang mencerminkan esensi keaslian wilayah, mewakili nilai umum yang dapat dirasakan para pelancong yang berkunjung ke kawasan Pasifik. Mempromosikan merek ‘Pacific One Destination’ dapat menjadi solusi dalam membentuk masa depan pariwisata berkelanjutan di kawasan Pasifik,” ajak Menteri Pariwisata Arief Yahya saat hadiri Pameran Dagang, Investasi dan Pariwisata atau Pacific Exposition di Auckland, Selandia Baru (12/7).
Dihadapan sejumlah pimpinan negara di kawasan Pasifik, Arief Yahya berharap tindak lanjut segera dari forum ini, termasuk membangun strategi sebagai terobosan baru mewujudkan cita-cita bersama di sektor pariwisata. Arief juga memberi contoh kawasan Uni Eropa yang menawarkan single Visa, negara-negara di Amerika Latin, atau negara-negara kawasan Skandinavia juga melakukan hal serupa. "Maka ASEAN juga perlu melakukannya, mengembangkan paket produk destinasi bersama, promosi bersama, baik B to B (business to business) maupun G to G (government to government)! antarnegara Asia Tenggara, termasuk sampai membangun SDM standar ASEAN,” kata Arief Yahya.
“Kerjasama antar negara-negara Pasifik akan mencerminkan kerja sama internasional yang konstruktif di kawasan ini, yang akan membantu kita mencapai tujuan untuk mempromosikan industri pariwisata,” ungkapnya. Karena hadirnya pariwisata tak mengenal batas. Sehingga nantinya juga dapat membentuk opportunity baru yang disebut TTI (Tourism, Trade and Investment). Pariwisata menjadi pintu masuk untuk menarik perdagangan dan investasi (pn/ma).