Usaha sewa perahu klotok terus meningkat fi Taman Nasional Tanjung Puting Pangkalan Bun/Kalteng (IndonesiaMandiri) - Pesona Taman Nasi...
Usaha sewa perahu klotok terus meningkat fi Taman Nasional Tanjung Puting |
Pangkalan Bun/Kalteng (IndonesiaMandiri) - Pesona Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) di Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, memang telah mendunia. Banyak wisatawan mancanegara/wisman kunjungi “rumah orang utan” ini baik melalui jalur udara maupun laut. Wisman ke TNTP berasal dari berbagai negara di Benua Eropa dan Amerika, seperti dominan dari Amerika Serikat, Belanda, Inggris, Italia, Kanada, New Zeland, Polandia, dan Spanyol. Untuk kunjungan tertinggi dari Spanyol.
"Mempertahankan kealamian ditengah laju pembangunan, itu yang sedang kita lakukan dengan TNTP dimana saat ini juga sedang ada wacana pemindahan ibu kota negara Republik Indonesia ke Kalimantan Tengah. Kami juga sedang berusaha menjadikan keberadaan TNTP sebagai salah satu motor pembangunan di Kabupaten Kotawaringin Barat," ujar Helmi, Kepala Balai TNTP saat beri paparan dalam Kunjungan Jurnalistik dan Tematik Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) oleh KLHK di Swiss-Belhotel, Pangkalanbun, Kalteng (25/6).
Wisatawan mancanegara lebih dominan yang datang ke TNTP |
Angka wisman ke TNTP di 2018 mencapai angka 18.834 orang, lebih tinggi dari wisatawan domestik yang hanya 10.449. Dari kunjungan ini TNTP dapat menyumbangkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) kepada negara sebesar 7,77 milyar pada 2018. Wisata alam yang ada di TNTP terbukti menjadi salah satu pendorong pembangunan wilayah dan lokasi sangat baik untuk melihat habitat alami Orang utan, dimana di area seluas 415.040 ha dihuni sekitar 917 (berdasarkan data inventarisasi satwa Balai TNTP 2016).
Wisata alam TNTP ini telah membangun bisnis wisata cukup besar, tumbuhnya para pelaku pariwisata, seperti adanya 22 Agen Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA)/Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia, 127 Guide yang tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), 96 Unit pengusaha kapal klotok wisata, 20 unit pemilik speedboat, dan 80 orang tenaga pemasak terlatih yang tergabung dalam Tourist Cook Association (TCA) Kota Waringin Barat (dh).
Foto: abri