Banyuwangi pelihara kearifan lokal perkuat pesona pariwisatanya Banyuwangi (IndonesiaMandiri) - Pemerintah Daerah Banyuwangi tawarkan...
Banyuwangi pelihara kearifan lokal perkuat pesona pariwisatanya |
Banyuwangi (IndonesiaMandiri) - Pemerintah Daerah Banyuwangi tawarkan atraksi tradisi bersih desa atau dikenal 'Barong Ider Bumi' kepada wisatawan pada libur lebaran kedua di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, Jawa Timur (6/6). Barong Ider Bumi adalah ritual tolak bala/bencana yang sudah turun-temurun dilakukan warga Desa Using (suku lokal setempat) sejak ratusan tahun lalu.
Ritual ini digelar setiap 2 Syawal atau lebaran hari kedua. Tradisi itandai dengan mengarak barong mengelilingi desa yang diakhiri dengan kenduri massal oleh warga di sepanjang jalan desa. Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat menghadiri Barong Ider Bumi mengatakan Banyuwangi konsisten menjaga tradisi warganya sebagai bentuk memelihara kearifan lokal. Anas meyakini, kearifan lokal yang dibangun para leluhur dimaksudkan guna menjaga keseimbangan alam dan kehidupan warganya.
"Banyuwangi boleh saja maju, juga boleh berkembang, tapi budaya Banyuwangi tidak boleh tertinggal dari pergaulan global. Oleh karena itu, sesibuk apapun, kami akan terus menjaga kelestarian budaya, salah satunya lewat balutan festival semacam ini," jelas Anas yang juga menyampaikan terima kasih kepada Menteri Pariwisata RI Arief Yahya karena mendukung perkembangan pariwisata Banyuwangi.
Acara Barong Ider Bumi diisi berbagai ritual dan kegiatan mulai dari ritual 'sembur othik-othik'. Ritual ini dilakukan dengan cara merebutkan uang koin yang dicampur beras kuning serta bunga. Anak-anak langsung berebut mencari uang yang terjatuh di tanah. Sambil berebut mereka riang gembira, tanpa ada rasa bermusuhan (pn/fm).