Pemanfaatan Bandara Kualanamu jaring turis belum optimal Medan (IndonesiaMandiri) - Kementerian Pariwisata/Kemenpar gencar tawarkan b...
Pemanfaatan Bandara Kualanamu jaring turis belum optimal |
Medan (IndonesiaMandiri) - Kementerian Pariwisata/Kemenpar gencar tawarkan berbagai strategi guna menjaring wisatawan mancanegara/wisman sebanyaknya mengejar target 20 juta kunjungan turis di 2019. Salah satu yang diberdayakan adalah keberadaan bandara yang sudah berkelas internasional dan mampu menjadi hub/pengumpan untuk wisman menyebar ke daerah wisata lain di sekitarnya.
Hal inilah yang juga sedang dibedah Focus Group Discussion (FGD) Kemenpar tentang Fasilitasi Aksesibilitas Transportasi Sumatera Utara di Grand Mercure Hotel, Medan (9/5). Staf Khusus Menpar Bidang Infrastruktur Pariwisata Judi Rifajantoro menyebut, pertumbuhan kunjungan wisman melalui Bandara Kualanamu (KNO) kurang maksimal. Mestinya, Bandara Kualanamu bisa menarik wisman memanfaatkan bandara di sekitarnya seperti Changi Singapura, KLIA Malaysia, dan Bandara Hongkong yang saat ini sudah terhubung ke Kualanamu Medan.
"Kapasitas Bandara Kualanamu masih cukup banyak tersedia. Kondisinya, dari kapasitas seat penerbangan internasional yang ada saat ini di Kualanamu hanya terisi oleh 20% wisman (inbound), sementara wisatawan nasional (outboud) justru mengisi 80 persennya. Artinya kunjungan wisman harus bisa ditingkatkan. Paling tidak komposisinya 50:50 persen lah," ungkap Judi. Koneksi penerbangan dari Kualanamu ke bandara sekitar seperti di Silangit (DTB), Pinangsori (FLZ) dan Binaka (GNS).
Kemenpar fokus jadikan Kualanamu sebagai bandara pengumpan bagi wisman |
Sedangkan Asisten Deputi Pengembangan Destinasi Regional I Kemenpar Lokot Ahmad Enda memaparkan, target Wisman di Sumatera Utara di 2019 adalah sebesar 1 juta dan wisnus 10 juta. Berbagai atraksi dan strategi ditawarkan agar turis kian betah di Sumut. Misalnya, pengembangan homestay bersama Politeknik Medan di Muara, Cibandang dan sekitar Danau Toba. “Adapun dukungan atraksi di Kawasan Danau Toba, berupa Penyusunan Paket Wisata Wonderful Hutatoba, Story Telling, dan Disersivikasi Produk Arung Jeram dari Aek Silang," sebut Lokot.
Sebagai kawasan wisata yang ditetapkan sebagai “super prioritas”, juga sudah memiliki Badan Otorita Pariwisata Danau Toba/BPODT yang memiliki wewenang lintas kementerian dan Pemda, guna menggairahkan pengembangannya. Danau Toba juga telah diusulkan masuk Global Geopark versi Unesco. Artinya, promosi Danau Toba telah mendunia dan tepat sebagai International Tourism Hub. Kini, berpulang ke masyarakatnya sendiri untuk siap menjemput kedatangan turis dengan segala keramahtamahan dan kekayaan budaya aslinya (ma).
Foto: Istimewa/abri