Indonesia dipercaya bangun lembaga untuk pelihara kebersihan di laut Jakarta (IndonesiaMandiri) - Indonesia melalui Kementerian Lingku...
Indonesia dipercaya bangun lembaga untuk pelihara kebersihan di laut |
Jakarta (IndonesiaMandiri) - Indonesia melalui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan/KlHk agak bentuk badan Regional Capacity Centre for Clean Seas (RC3S), mengajak kerjasama antar negara dan stakeholder untuk melindungi ekosistem pesisir dan laut dari aktivitas sumber polusi yang berasal dari daratan. Melalui RC3S Menteri LHK, Siti Nurbaya berharap ada kolaborasi dan perluasan dukungan dalam hal kerja sama teknis, narasumber, transfer teknologi, pengembangan kapasitas dan pertukaran pengalaman.
"Kita harus mengatasi masalah-masalah penting ini bersama," tegas Menteri Siti saat memberikan sambutan pembukaan pada acara The Coordinating Body on the Seas of East Asia (COBSEA) Consultation Meeting on the RC3S, di Jakarta (8/4). Menteri Siti menekankan untuk mengatasi perlindungan ekosistem pesisir dan laut dibutuhkan kemampuan/kapasitas yang mumpuni baik secara teknis, organisasi, dan maupun politik. Hal ini mengingat besarnya pengaruh kerusakan lingkungan dari ekosistem pesisir dan lautan, baik dari aspek ekonomi, ekologi dan sosial. Laut kita dan ekosistem pesisir terancam oleh aktivitas berbasis laut dan darat, dengan hampir 80 persen polusi laut berasal aktivitas manusia yang berbasis di darat.
Sementara Jerker Tamelander, head of UN Environment’s coral reef yang turut hadir bersama delegasi dari 8 negara (Indonesia, Kamboja, China, Korea, Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura, dan Vietnam) serta perwakilan dari UN Environment’s berharap Consultation Meeting kali ini dapat membantu Indonesia dalam membangun RC3S seperti yang menjadi komitmen Indonesia dengan kelengkapan sumberdaya signifikan seperti ruang perkantoran, jumlah teknikal staf, serta dukungan pendanaan yang jelas.
Inisiatif membangun RC3S merupakan salah satu perwujudan kongkrit dari kesepakatan Bali Declaration pada Oktober lalu. RC3S sendiri direncanakan akan dilaunching pada 21 Juni 2019 sehari setelah berlangsungnya kegiatan COBSEA 24th Intergovernmental Meeting di Bali 19-20 Juni 2019 (dh).