Menpar Arief Yahya bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil Bandung (IndonesiaMandiri) - "Kami sudah mengusulkan ada dua kawasan ekono...
Menpar Arief Yahya bersama Gubernur Jabar Ridwan Kamil |
Bandung (IndonesiaMandiri) - "Kami sudah mengusulkan ada dua kawasan ekonomi khusus pariwisata, satu di Sukabumi, satu di Pangandaran. KEK Pangandaran dikhususkan untuk wisata bahari, sedangkan KEK Sukabumi untuk agrowisata," kata Menteri Pariwisata/Menpar Arief Yahya saat menjadi keynote speaker di Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Jawa Barat 2020 di Hotel Trans Luxury, Bandung (2/4).
Keberadaan KEK Sukabumi (Cikidang) dan Pangandaran dinilai mampu memberikan dampak signifikan bagi perkembangan pariwisata dan direncanakan pada tahun ini setelah disetujui Kemenko Bidang Perekonomian. Anggaran yang dibutuhkan pembangunan dua KEK tersebut sekitar Rp8 triliun.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil sangat mendukung rencana KEK tersebut. “Saya laporkan juga, atas saran Pak Menteri dulu, kami perjuangkan Pangandaran menjadi KEK. Kami sudah lakukan, tapi masih tertolak, dengan alasan tidak boleh 100 persen pariwisata. Harus ada komponen lain. Kami akan revisi, mohon dukungannya KEK ini menjadi KEK Pariwisata dan Teknologi Maritim di Pangandaran. Mudah-mudahan bisa lolos dalam dua bulan ini,” lapor Ridwan Kamil.
Menpar Arief juga berharap, keberadaan KEK Pariwisata di Jawa Barat dianggap mampu mengembangkan potensi destinasi lebih lanjut. Terlebih Jabar memliki kondisi alamnya dengan kekayaan dan potensi luar biasa bagi pengembangan pariwisata. "Core Economy bangsa Indonesia adalah pariwisata yang sudah terbukti. Sektor pariwisata sudah diformat sebagai prioritas nasional, selain infrastruktur, energi, pangan dan maritim," ujar Menpar Arief Yahya optimis (pn/ma)