Pesona keindahan kota Larantuka Larantuka/NTT (IndonesiaMandiri) - Festival Bale Nagi jadi rangkaian ritual religi Semana Santa di Lar...
Pesona keindahan kota Larantuka |
Larantuka/NTT (IndonesiaMandiri) - Festival Bale Nagi jadi rangkaian ritual religi Semana Santa di Larantuka Ibukota Kabupaten Flores Timur, sebagai upaya untuk mempromosikan wisata religi di Nusa Tenggara Timur (NTT). Festival ini sudah dimulai 6 April dan puncak acaranya pada 25 April, diharapkan mampu menjaring wisatawan ke wilayah Larantuka di Flores Timur dan sekitarnya.
Festival yang baru pertama digelar ini dalam bahasa setempat berarti pulang kampung, bertujuan mengajak orang-orang Flores Timur yang berada di luar Larantuka untuk pulang kampung saat Semana Santa. Acara itu juga sebagai daya tarik bagi peziarah. Semana Santa atau Pekan Suci sendiri merupakan perayaan liturgi dan devosi umat Katolik di Larantuka. Acara tersebut telah dihelat sejak lebih dari setengah abad lalu dan telqh menjadi ikon wisata religi penting yang dirasakan banyak pihak.
Acara religi Semana Santa di Larantuka sudah mendunia |
Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional III Kementerian Pariwisata Muh. Ricky Fauziyani mengatakan, selain sebagai wisata religi, even ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah kunjungan maupun memperpanjang lama waktu tinggal di Kabupaten Flores Timur (17/4).
“Biasanya wisatawan yang datang hanya 1-2 hari di Larantuka. Semoga dengan digelar Festival Bale Nagi, lama tinggalnya bisa semakin panjang mencapai 7 hari di sini,” kata Ricky.
Festival Bale Nagi 2019 meliputi beragam rangkaian dengan pagelaran Seni Budaya di Pantai Oa Kecamatan Wulanggitang, Pesta Ombak di Pantai Rako di Kecamatan Wulanggitang, Pameran Tenun Flores Timur. Lalu pada 17-21 April acara Ritual Semana Santa di Kota Larantuka, Wureh dan Konga, 22 April 2019, Pesta Nelayan di Kota Larantuka, dan 23 April 2019 Festival Tenun Lamaholot Flores Timur di Kota Larantuka. Selanjutnya 24 April 2019 Ritual Pembanguan Rumah Adat di Solor dan 25 April 2019 Pameran Tenun Sekaligus menutup Festival Bale Nagi (pn/ma).
Foto: Dok Kemenpar