Novruzal Direktur Pengelolaan Sampah KLHK bersama Pramuka Jakarta (IndonesiaMandiri) - “Dasa Darma Pramuka nomor dua berbunyi ‘Cinta A...
Novruzal Direktur Pengelolaan Sampah KLHK bersama Pramuka |
Jakarta (IndonesiaMandiri) - “Dasa Darma Pramuka nomor dua berbunyi ‘Cinta Alam dan Kasih Sayang Sesama Manusia’. Tentu ini menjadi semakin relevan saat isu lingkungan semakin gencar dan membutuhkan kepedulian dan aksi nyata kita bersama,” pesan Novrizal Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan/KLHK dihadapan 100 perwakilan Pramuka Penegak dan Pandega pada acara Ngobrol Pramuka Penegak Pandega Indonesia (NGOPPI) di Arborea Cafe Manggala Wanabakti (10/2).
Acara yang diselenggarakan Biro Humas KLHK bekerjasama dengan Pimpinan Saka Wanabakti dan Saka Kalpataru Tingkat Nasional serta Dewan Kerja Nasional Gerakan Pramuka tersebut menjadi rangkaian acara peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2019.
Pramuka berperan penting ciptakan lingkungan bersih |
HPSN menjadi momen mengaca diri untuk mengelola sampah dengan baik. Ketidakpedulian kita terhadap sampah telah menimbulkan korban di tahun 2005 saat TPA Leuwigajah Jawa Barat longsor akibat jumlah sampah melebihi daya tampung. Sampah longsor dan menimbun desa dibawahnya, menewaskan 150 jiwa.
Novrizal beri tips masyarakat sederhana berkontribusi kelola sampah dengan mengurangi dan mencegah timbulan sampah. Salah satu data empiris dikemukakan Novrizal adalah 80% pengurangan sampah dapat dimulai dari sampah rumah tangga. Caranya adalah dengan menggunakan tas belanja guna ulang (reusable bag), tidak menggunakan sedotan sekali pakai, senantiasa membawa tumbler, mengganti styrofoam dengan wadah makanan yang bisa dicuci, mengganti tisu dengan serbet, dan sebagainya.
Kepala Biro Humas KLHK Djati Witjaksono Hadi menekankan, “ikrar Pramuka Bersih Negeri ini menjadi momentum penting dalam mengurangi penggunaan plastik sekali pakai sekaligus berbakti kepada masyarakat. Jika 22 juta anggota Pramuka yang tersebar di seluruh Indonesia ini menggunakan tumbler, maka jutaan botol minum sekali pakai berhasil dikurangi (dh).
Foto: Dok. KLHK