Politeknik Pariwisata di Lombok diresmikan Lombok (IndonesiaMandiri) - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya meminta perguruan tinggi...
Politeknik Pariwisata di Lombok diresmikan |
Lombok (IndonesiaMandiri) - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya meminta perguruan tinggi pariwisata di bawah Kementerian Pariwisata kantongi kurikulum berstandar global dengan membuka kelas internasional. Arief utarakan hal tersebut saat resmikan gedung rektorat Politeknik Pariwisata Negeri Lombok, Nusa Tenggara Barat (21/2).
Akan ada dua sekolah pariwisata di bawah Kemenpar yang membuka kelas internasional tahun ini. "Mulai Maret nanti, STP Bandung dan Bali akan membuka kelas internasional. Kelas ini bekerja sama dengan Victoria University di Australia. Saya minta tahun depan Poltekpar Lombok juga bisa membuka kelas internasional," ujar Menpar.
“Dalam diskusi bersama Presiden, saya sempat ditanya bagaimana membangun kualitas SDM. Saat itu saya usulkan, kita bisa 'benchmark' ke negara-negara yang sukses SDM-nya seperti China, Singapura, dan Malaysia. Cara lain untuk meningkatkan kualitas SDM adalah mendatangkan tenaga-tenaga pengajar asing. Saya yakin bila orang terbaik didatangkan ke Indonesia, ini bisa meningkatkan mutu SDM. Cara yang paling efektif saat ini adalah dengan membuka kelas internasional di sekolah pariwisata," jelas Menpar.
"Untuk kurikulum harus berbasis standar dunia. Certification, mewajibkan semua lulusan sekolah di bawah Kemenpar, dosen, serta perguruan tingginya harus terstandarisasi dengan standar ASEAN. Sementara itu, center of excellence, mewajibkan setiap orang memiliki keahlian khusus untuk masuk ke dalam industri pariwisata. Maka dari itu, saya minta setiap sekolah pariwisata memiliki spesialisasinya masing-masing misal Bandung untuk kuliner, Bali untuk budaya, dan Lombok terkait wisata halal," bahas Menpar (pn/lw).
Foto: Dok. Kemenpar