Peran prajurit wanita TNI sangat penting dalam misi PBB Lebanon (IndonesiaMandiri) - Prajurit wanita TNI turut andil besar saat dituga...
Peran prajurit wanita TNI sangat penting dalam misi PBB |
Lebanon (IndonesiaMandiri) - Prajurit wanita TNI turut andil besar saat ditugaskan sebagai petugas perdamaian (peace keepers) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB. Hal ini terlihat sekali saat prajurit TNI membantu korban perang di Lebanon Selatan yang mayoritas kaum wanita dan anak, dimana dalam laporan PBB mereka menjadi korban kekerasan penganiayan dan perkosaan.
Kisah ini disampaikan Komandan Satgas Military Police Unit Kontingen Garuda (Dansatgas MPU Konga) XXV-K/UNIFIL Letkol Sony Yusdarmoko, dalam rilisnya di Sector East, Lebanon Selatan (24/1). “Dengan dasar tadi, hingga saat ini Gender Issue merupakan salah satu materi yang wajib diberikan kepada peacekeepers di setiap misi PBB. Demikian juga bagi kami, dalam Satgas senantiasa disertakan para Wanita TNI (Wan TNI) baik dari matra Darat, Laut maupun Udara,” jelas Dansatgas.
“Di UNIFIL sendiri, mereka akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tambahan yaitu sebagai women peacekeepers. Dimana tugas di lapangan lebih diarahkan kepada perbantuan para wanita untuk segera bangkit akibat trauma konflik ataupun berbagai tindak kekerasan lainnya,” ungkap Letkol Sonny.
“Untuk kepentingan tersebut, dalam membangun kesamaan pemahaman pengetahuan dan standardisasi perlakuan terhadap SOP (Standar Operasional Prosedur) maupun berbagai ketentuan lainnya, maka kita kirimkan para Wan TNI untuk mengikuti Military Gender Task Force Training of Trainers Course,” terangnya.
Adapun Wan TNI yang dikirim, lanjutnya, adalah Sertu (K) Nidya dan Serda PM/W Mega Elvira, masing-masing merupakan anggota Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad) dan Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal). “Kehadiran Women Peacekeeper dapat berkontribusi positif dan memiliki peran penting serta signifikan dalam mendukung Operasi Pemeliharaan Perdamaian di Lebanon Selatan,” jelas Datsatgas (ma).