Proses pemulihan purna bencana tsunami Selat Sunda Jakarta (IndonesiaMandiri) - Setelah bencana tsunami sekitar Selat Sunda, Pemerinta...
Proses pemulihan purna bencana tsunami Selat Sunda |
Jakarta (IndonesiaMandiri) - Setelah bencana tsunami sekitar Selat Sunda, Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB berkoordinasi dengan Pemda setempat telah menetapkan Kabupaten Pandeglang dalam status transisi darurat, serta Kabupaten Lampung Selatan memperpanjang masa tanggap darurat.
Tercatat hingga Sabtu (5/1), jumlah korban tercatat 437 orang meninggal dunia, 9.061 orang luka, 10 orang hilang dan 16.198 orang mengungsi. Penanganan darurat masih dilakukan, sebagian pengungsi kembali ke rumahnya yang tidak rusak. Di Kabupaten Pandeglang terdapat 296 orang meninggal dunia, 3 orang hilang, dan 7.972 orang mengungsi. Sebanyak 1.071 rumah rusak berat dan rusak sedang, dan 457 rumah rusak ringan.
Berdasarkan rapat koordinasi Gubernur Banten disepakati selesainya masa tanggap darurat pada 4/1/2019 maka dilanjutkan dengan periode transisi darurat menuju peralihan selama 2 bulan dari 6 Januari hingga 6 Maret. Selama masa transisi darurat akan dibangun hunian sementara (huntara).
Sedangkan di Kabupaten Lampung Selatan masa tanggap darurat diperpanjang selama 2 minggu dari 6 hingga 19 Januari. Korban tsunami di Lampung Selatan tercatat 120 orang meninggal dunia, 8.304 orang luka, dan 6.999 orang mengungsi. Sebanyak 543 rumah rusak berat, 70 rumah rusak sedang dan 97 rumah rusak ringan. Sesuai kesepakatan dan rapat koordinasi tidak ada pembangunan huntara di Lampung Selatan. Namun dengan pembangunan hunian tetap untuk relokasi.
Sudah tersedia lahan seluas 2 hektare untuk pembangunan huntap. Balai Besar Wilayah Sungai Kementerian PU Pera akan melakukan land clearing, Dinas PU Kabupaten Lampung Selatan akan menyiapkan siteplan, desain dan rencana anggaran. Bupati Lampung Selatan akan mengajukan dana siap pakai BNPB untuk pembangunan huntap dan fasilitasnya dalam relokasi (bp).
Foto: Istimewa