Peran generasi muda bisa sebagai kader bela lingkungan Jakarta (IndonesiaMandiri) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan/KLHK me...
Peran generasi muda bisa sebagai kader bela lingkungan |
Jakarta (IndonesiaMandiri) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan/KLHK mengajak generasi muda Indonesia berperan sebagai penggerak utama menciptakan budaya peduli lingkungan. Salah satu langkah korektif KLHK di bawah kepemimpinan Menteri Siti Nurbaya adalah penerapan fungsi politik populis di dalam birokrasi. Artinya, kebijakan yang diterapkan oleh KLHK harus menyentuh dan memperoleh dukungan dari seluruh lapisan masyarakat, termasuk generasi muda Indonesia.
“Prinsipnya mengajak rakyat, bersama rakyat, menjaga tapak sambil menuai manfaat,” ucap Menteri Siti saat membuka Dialog Refleksi Kinerja 2018 untuk Persiapan Kerja 2019, di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta (31/12).
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) KLHK, Helmi Basalamah memandang potensi demografi yang dimiliki Indonesia merupakan modal sosial dalam meningkatkan tata kelola lingkungan hidup dan kehutanan secara berkelanjutan.
“Tantangan lingkungan hidup dan kehutanan Indonesia sangat komplek dari hulu hingga hilir. Dimulai pencemaran air, udara dan tanah, timbulan sampah yang terus bertambah, peningkatan suhu bumi, hingga kebakaran hutan dan lahan. Budaya peduli lingkungan perlu terus ditumbuhkembangkan di seluruh lapisan masyarakat dan KLHK menilai generasi muda Indonesia memiliki potensi yang luar biasa,” himbau Helmi Basalamah.
KLHK mencatat terdapat 150 organisasi kepemudaan, 325.887 organisasi masyarakat, 65.000 LSM, 218.567 sekolah (SD, SLTP, SLTA), serta 4.671 Perguruan Tinggi. Potensi ini perlu dibina secara masif, sistematik, terstruktur dan berkelanjutan sehingga terbentuk generasi lingkungan. Pengembangan generasi lingkungan yang dilaksanakan KLHK selama 2015-2018 telah berhasil terbentuk 3.871 Sekolah Adiwiyata Nasional dan Mandiri, hingga pembinaan SDM diantaranya 361 santri dan peserta didik rentang pendidikan SD sampai dengan SMA, 179 pendidik di tingkat TK sampai SMA, 8.143 anggota pramuka penegak dan pandega, dan 2.466 kader lingkungan (dk).
Foto: abri