VCR yang berhasil ditemukan Jakarta (InsonesiaMandiri) - “Mohon ini jadi pelajaran untuk kita. Berikan kesempatan kepada Komite Nasion...
VCR yang berhasil ditemukan |
Jakarta (InsonesiaMandiri) - “Mohon ini jadi pelajaran untuk kita. Berikan kesempatan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi/KNKT untuk menganalisa Cokcpit Voice Recorder yang sudah kita temukan,” ucap Kepala Pusat Hidrografi dan Oceanografi TNI AL (Kapushidrosal), Laksda TNI Harjo Susmoro, saat jumpa pers setelah ditemukannya VCR di Tanjung Priok (14/1).
Setelah jatuhnya Pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT-610 pada 29 Oktober 2018 di Perairan Tanjung Karawang, pihak KNKT terus melalukan pencarian VCR bagian dari Black Box. Masa tenggang waktu tanda atau sinyal dari VCR selama 90 hari inilah yang dimanfaatkan KNKT bersama Pushidrosal untuk menemukannya.
Dengan menggunakan kapal canggih Pushidrosal, KRI Spica-934 menemukan CVR pada posisi koordinat 05 48 46,503 S - 107 07 36,728 T. di perairan Tanjung Kerawang Jabar dalam rangka kegiatan pencarian CVR dan Human Remains pesawat JT-610.
Setelah diketahui posisi tersebut, Tim Penyelam dari Dislambair Koarmada I 18 orang dengan peralatan Scuba dan 3 dari Kopaska, melaksanakan penyelaman dilokasi sesuai koordinat pada 08.40 WIB. Penyelam atas nama Serda Ttg Satria Margono berhasil menemukan CVR.
Pushidrosal mengerahkan KRI Spica-934 yang diberangkatkan dari Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Pelabuhan Tanjung Priok sejak Selasa (8/1). KRI Spica-934 dengan komandan Letkol Laut Henky Iriawan membawa ABK sebanyak 55 orang, personel KNKT 9 orang, penyelam TNI AL 18 orang, serta Scientist 6 orang (ma).
Foto: Dok.Pushidrosal