Cilangkap (IndonesiaMandiri) - Untuk meningkatkan interoperabilitas antar alutsista, khususnya pesawat terbang yang dioperasikan TNI, TNI ...
Cilangkap (IndonesiaMandiri) - Untuk meningkatkan interoperabilitas antar alutsista, khususnya pesawat terbang yang dioperasikan TNI, TNI AU menyelenggarakan kursus Tactical Data Link. Kursus diikuti para perwira operasi dari Mabesau, TNI AD, TNI AL dan Kemhan RI menghadirkan tiga narasumber dari USPACOM (United States Pacific Command), dibuka oleh Wakil Asisten Operasi/Waasops Kasau Marsma TNI Anang Nurhadi Susilo di Gedung Suharnoko Harbani Mabesau, Cilangkap Jakarta Timur (15/10).
Waasops yang mewakili sekaligus membaca sambutan tertulis Asisten Operasi (Asops) Kasau dalam mengatakan, latihan bersama dengan negara sahabat, seperti Cope West, Pitch Black atau Joint Fighter Weapon Course, telah menggunakan tactical data link system yang sudah terintegrasi antara alutsista negara satu dengan lainnya. Bahkan tactical data link juga telah terintegrasi antar angkatan, baik angkatan udara, laut maupun darat.
“Dengan sistem ini, seluruh peserta yang mengoperasikan alutsista, bahkan para pengambil keputusan atau para panglima perang yang berada di command and control center, akan memiliki tingkat situation awareness yang tinggi dan sama, sehingga tujuan dari pelaksanaan misi dapat tercapai dengan baik dan keselamatan terbang dan kerja terjamin,” kata Asops Kasau.
Kursus ini bertujuan membuka wawasan tentang tactical data link, termasuk bagaimana cara bekerjanya. Sehingga diharapkan seluruh alutsista TNI (TNI AU, TNI AD dan TNI AL) dapat terintegrasi dengan baik.
“Saat ini, TNI AU telah membentuk tim khusus network centric warfare yang dipimpin Komandan Seskoau Marsda TNI Dony Ermawan. Harapan ke depan, alutsista TNI AD seperti helikopter serang Apache dan KRI TNI AL dapat menggunakan tactical data link yang terintegrasi, sehingga akan memudahkan pelaksanaan operasi dan latihan gabungan,” tegas Asops Kasau.
Kursus tactical data link dilaksanakan selama tiga hari, mulai 15 hingga 17 Oktober 2018, dengan menghadirkan tiga narasumber, Mr. Doc Eide USPACOM, Mr. Angelo Agueda dan Mr. Mitchell Freeman (sa/dk).
Foto: Dispenau
Waasops yang mewakili sekaligus membaca sambutan tertulis Asisten Operasi (Asops) Kasau dalam mengatakan, latihan bersama dengan negara sahabat, seperti Cope West, Pitch Black atau Joint Fighter Weapon Course, telah menggunakan tactical data link system yang sudah terintegrasi antara alutsista negara satu dengan lainnya. Bahkan tactical data link juga telah terintegrasi antar angkatan, baik angkatan udara, laut maupun darat.
“Dengan sistem ini, seluruh peserta yang mengoperasikan alutsista, bahkan para pengambil keputusan atau para panglima perang yang berada di command and control center, akan memiliki tingkat situation awareness yang tinggi dan sama, sehingga tujuan dari pelaksanaan misi dapat tercapai dengan baik dan keselamatan terbang dan kerja terjamin,” kata Asops Kasau.
Kursus ini bertujuan membuka wawasan tentang tactical data link, termasuk bagaimana cara bekerjanya. Sehingga diharapkan seluruh alutsista TNI (TNI AU, TNI AD dan TNI AL) dapat terintegrasi dengan baik.
“Saat ini, TNI AU telah membentuk tim khusus network centric warfare yang dipimpin Komandan Seskoau Marsda TNI Dony Ermawan. Harapan ke depan, alutsista TNI AD seperti helikopter serang Apache dan KRI TNI AL dapat menggunakan tactical data link yang terintegrasi, sehingga akan memudahkan pelaksanaan operasi dan latihan gabungan,” tegas Asops Kasau.
Kursus tactical data link dilaksanakan selama tiga hari, mulai 15 hingga 17 Oktober 2018, dengan menghadirkan tiga narasumber, Mr. Doc Eide USPACOM, Mr. Angelo Agueda dan Mr. Mitchell Freeman (sa/dk).
Foto: Dispenau