Yogyakarta (IndonesiaMandiri) - Dua pesawat legendaris yang pernah dioperasikan TNI AU, MiG 17 PF dan Helikopter Hughes 500 menambah kolek...
Yogyakarta (IndonesiaMandiri) - Dua pesawat legendaris yang pernah dioperasikan TNI AU, MiG 17 PF dan Helikopter Hughes 500 menambah koleksi baru Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla) Yogyakarta.
Kepala Staf Angkatan Udara/Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, SE, MM., saat memimpin peresmian kedua pesawat yang pernah berjaya di era 60-an tersebut mengatakan, penempatan pesawat ini sebagai koleksi di Muspurdilla karena memiliki sejarah sangat penting yang perlu diketahui oleh masyarakat, khususnya generasi penerus.
“Saya tidak ingin pesawat-pesawat yang memiliki sejarah penting ini akhirnya hilang begitu saja, oleh karena itu saya minta ditempatkan di museum agar nilai sejarahnya tetap terpelihara," pesan Kasau. Di Muspusdirla, pesawat MiG 17 PF merupakan koleksi pesawat yang ke-57 dan helikopter Hughes 500 sebagai koleksi yang ke-58.
Dalam catatan sejarah TNI AU, pesawat MiG 17 PF awalnya menempati Skadron Udara 11 Lanud Iswahjudi memiliki peran penting, sebagai pesawat tempur buru sergap saat operasi Trikora (pembebasan Irian Barat 1962) banyak melakukan pengusiran pesawat-pesawat Belanda.
Sementara helikopter Hughes 500, berjasa dalam melahirkan penerbang-penerbang helikopter TNI AU tangguh. Helikopter buatan _Hughes Industry_ Amerika Serikat ini, masuk di jajaran TNI AU pada 1990-an dan ditempatkan di Skadron Udara 7 Lanud Atang Sendjaja Bogor sebagai helikopter latih bagi siswa penerbang latih lanjut pesawat helikopter.
Ke depan, Kasau juga berniat membangun museum elektronika dan museum persenjataan di areal Muspusdirla. Keberadaan dua museum tersebut, nantinya akan melengkapi koleksi yang sudah ada, yaitu koleksi pesawat dan juga koleksi mesin pesawat.
“Saya berkomitmen akan terus melengkapi koleksi museum ini, sehingga Muspusdirla ke depan akan menjadi kebanggaan kita," harap Kasau (ts/lw).
Kepala Staf Angkatan Udara/Kasau Marsekal TNI Yuyu Sutisna, SE, MM., saat memimpin peresmian kedua pesawat yang pernah berjaya di era 60-an tersebut mengatakan, penempatan pesawat ini sebagai koleksi di Muspurdilla karena memiliki sejarah sangat penting yang perlu diketahui oleh masyarakat, khususnya generasi penerus.
“Saya tidak ingin pesawat-pesawat yang memiliki sejarah penting ini akhirnya hilang begitu saja, oleh karena itu saya minta ditempatkan di museum agar nilai sejarahnya tetap terpelihara," pesan Kasau. Di Muspusdirla, pesawat MiG 17 PF merupakan koleksi pesawat yang ke-57 dan helikopter Hughes 500 sebagai koleksi yang ke-58.
Dalam catatan sejarah TNI AU, pesawat MiG 17 PF awalnya menempati Skadron Udara 11 Lanud Iswahjudi memiliki peran penting, sebagai pesawat tempur buru sergap saat operasi Trikora (pembebasan Irian Barat 1962) banyak melakukan pengusiran pesawat-pesawat Belanda.
Sementara helikopter Hughes 500, berjasa dalam melahirkan penerbang-penerbang helikopter TNI AU tangguh. Helikopter buatan _Hughes Industry_ Amerika Serikat ini, masuk di jajaran TNI AU pada 1990-an dan ditempatkan di Skadron Udara 7 Lanud Atang Sendjaja Bogor sebagai helikopter latih bagi siswa penerbang latih lanjut pesawat helikopter.
Ke depan, Kasau juga berniat membangun museum elektronika dan museum persenjataan di areal Muspusdirla. Keberadaan dua museum tersebut, nantinya akan melengkapi koleksi yang sudah ada, yaitu koleksi pesawat dan juga koleksi mesin pesawat.
“Saya berkomitmen akan terus melengkapi koleksi museum ini, sehingga Muspusdirla ke depan akan menjadi kebanggaan kita," harap Kasau (ts/lw).