Yokohama/Jepang (IndonesiaMandiri) - Terdengar kabar Jepang meluncurkan kapal perang baru jenis Destroyer bersenjata misil dengan kemampua...
Yokohama/Jepang (IndonesiaMandiri) - Terdengar kabar Jepang meluncurkan kapal perang baru jenis Destroyer bersenjata misil dengan kemampuan pertahanan misil balistik. Destroyer yang diberi nama Maya ini merupakan salah satu dari dua kapal 27DDG yang dipesan dari galangan kapal Isogo Ward di Yokohama.
Panjang Destroyer 170 meter dan berbobot 8,200-ton, dilengkapi dengan sistem tempur Aegis Baseline J7 dan radar AN/SPQ-9B dari Northrop Grumman, yang memberikan kemampuan untuk mendeteksi dan menjejaki obyek udara antara lain pesawat yang terbang rendah, berkecepatan tinggi, misil anti-kapal dengan signatur rendah, walau dalam cuaca yang kurang baik.
Sedangkan perangkat tempur Aegis Baseline J7 merupakan persamaan dengan Aegis Baseline 9/BMD 5.1 standar yang banyak di gunakan oleh kapal perang Pasukan Bela-Diri Maritim Jepang.
Persenjataan yang melengkapi Destroyer ini antara lain misil pertahanan balistik yang dikembangkan bersama antara Amerika Serikat dan Jepang berupa SM-3 Block IIA. Sista ini efektif untuk menghadapi target udara dan permukaan dari berbagai jenis misil balistik.
Namun menurut sebuah surat kabar di Jepang (Mainichi Shimbun) Destroyer kelas 27DDG akan dilengkapi dengan Cooperative Engagement Capability, atau CEC, yang dibeli dari Amerika Serikat melalui program FMS/Foreign Military Sales senilai US$ 1,5 milyar yang didalam kontrak tersebut juga termasuk peralatan tempur Aegis Baseline 9, AN/SPQ-9B dan perangkat pendukung lainnya untuk dua kapal.
Diberitakan juga bahwa Jepang juga akan melengkapi pesawat Northrop Grumman E-2D Hawkeye early warning dengan CEC, yang menjalankan misi deteksi dan penjejakan pesawat udara dan kapal permukaan untuk disampaikan ke kapal perang dan pesawat tempur dalam rangka pertahanan ancaman misil.
Jepang telah memesan empat unit E-2D Hawkeyes yang rencananya akan serahkan 2020. Menurut jadwal, setelah dilakukan serangkaian pengujian, Maya akan di serah terimakan ke Pasukan Bela Diri Maritim Jepang pada 2020 dan kapal kedua masih belum diberi nama akan di luncurkan tahun depan dan diserah terimakan pada 2021 (mah/ab).
Foto: Istimewa
Panjang Destroyer 170 meter dan berbobot 8,200-ton, dilengkapi dengan sistem tempur Aegis Baseline J7 dan radar AN/SPQ-9B dari Northrop Grumman, yang memberikan kemampuan untuk mendeteksi dan menjejaki obyek udara antara lain pesawat yang terbang rendah, berkecepatan tinggi, misil anti-kapal dengan signatur rendah, walau dalam cuaca yang kurang baik.
Sedangkan perangkat tempur Aegis Baseline J7 merupakan persamaan dengan Aegis Baseline 9/BMD 5.1 standar yang banyak di gunakan oleh kapal perang Pasukan Bela-Diri Maritim Jepang.
Persenjataan yang melengkapi Destroyer ini antara lain misil pertahanan balistik yang dikembangkan bersama antara Amerika Serikat dan Jepang berupa SM-3 Block IIA. Sista ini efektif untuk menghadapi target udara dan permukaan dari berbagai jenis misil balistik.
Namun menurut sebuah surat kabar di Jepang (Mainichi Shimbun) Destroyer kelas 27DDG akan dilengkapi dengan Cooperative Engagement Capability, atau CEC, yang dibeli dari Amerika Serikat melalui program FMS/Foreign Military Sales senilai US$ 1,5 milyar yang didalam kontrak tersebut juga termasuk peralatan tempur Aegis Baseline 9, AN/SPQ-9B dan perangkat pendukung lainnya untuk dua kapal.
Diberitakan juga bahwa Jepang juga akan melengkapi pesawat Northrop Grumman E-2D Hawkeye early warning dengan CEC, yang menjalankan misi deteksi dan penjejakan pesawat udara dan kapal permukaan untuk disampaikan ke kapal perang dan pesawat tempur dalam rangka pertahanan ancaman misil.
Jepang telah memesan empat unit E-2D Hawkeyes yang rencananya akan serahkan 2020. Menurut jadwal, setelah dilakukan serangkaian pengujian, Maya akan di serah terimakan ke Pasukan Bela Diri Maritim Jepang pada 2020 dan kapal kedua masih belum diberi nama akan di luncurkan tahun depan dan diserah terimakan pada 2021 (mah/ab).
Foto: Istimewa