Jakarta (IndonesiaMandiri) - Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar) bekerjasama dengan Deputi Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar) me...
Jakarta (IndonesiaMandiri) - Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar) bekerjasama dengan Deputi Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar pelatihan Video Blog atai Vlog. Pelatihan sehari ini diikuti 100 jurnalis anggota Forwapar dan dibuka secara resmi oleh Asisten Deputi Strategi dan Komunikasi Pemasaran I, Deputi Pemasaran I Kemenpar, Hariyanto di Hotel Ibis Harmoni Jakarta, serta diakhiri dengan acara berbuka bersama (7/6).
Hariyanto memberikan apreasiasi kegiatan pelatihan vlog di kalangan jurnalis (media) yang menjadi bagian dari komponen pentahelix ABGCM (Academics, Business, Government, Community, and Media) sebagai kekuatan memajukan kepariwisataan nasional dengan semangat Indonesia incorporate dalam mewujudkan visi pariwisata nasional mendatangkan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di 2019. “Pelatihan vlog ini sangat penting di kalangan para jurnalis travel yang juga adalah endoser. Di era digital sekarang ini video blog menjadi media yang nge-trend terutama bagi kalangan anak muda atau genarasi now,” jelas Hariyanto.
Kegiatan ini juga sebagai endorser serta bagian dari strategi media promosi pariwisata yang diterapkan Kemenpar dengan menggunakan pendekatan POSE (Paid, Owned, Social Media, dan Endorser).
Ketua Forwapar Fatkhurrohim mengatakan, tujuan dari penyelenggaraan pelatihan vlog yang baru pertama kali ini dalam rangka meningkatkan kemampuan di kalangan jurnalis travel untuk melakukan floging atau mempromosikan melalui video sehingga diharapakan lebih banyak vlog yang mempromosikan obyek-obyek wisata di Tanah Air, khususnya di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) yang akan dikembangkan sebagai ‘Bali Baru’.
Kesepuluh DPP tersebut adalah; Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Kelayang di Kepulauan Bangka Belitung, Tanjung Lesung di Banten, Kepulauan Seribu di Jakarta, Borobudur di Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, dan Morotai di Maluku Utara.
Dalam pelatihan tersebut para peserta mendapat latihan dasar tentang public speaking, teknik menulis dan editing vlog, dan praktek penggunaan aplikasi yang dibimbing para mentor profesional di antaranya Arif Amarudin, Direktur Lembaga Pelatihan Public Speaking AHY Institute Indonesia (ftr).
Foto: abri
Hariyanto memberikan apreasiasi kegiatan pelatihan vlog di kalangan jurnalis (media) yang menjadi bagian dari komponen pentahelix ABGCM (Academics, Business, Government, Community, and Media) sebagai kekuatan memajukan kepariwisataan nasional dengan semangat Indonesia incorporate dalam mewujudkan visi pariwisata nasional mendatangkan 20 juta kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di 2019. “Pelatihan vlog ini sangat penting di kalangan para jurnalis travel yang juga adalah endoser. Di era digital sekarang ini video blog menjadi media yang nge-trend terutama bagi kalangan anak muda atau genarasi now,” jelas Hariyanto.
Kegiatan ini juga sebagai endorser serta bagian dari strategi media promosi pariwisata yang diterapkan Kemenpar dengan menggunakan pendekatan POSE (Paid, Owned, Social Media, dan Endorser).
Ketua Forwapar Fatkhurrohim mengatakan, tujuan dari penyelenggaraan pelatihan vlog yang baru pertama kali ini dalam rangka meningkatkan kemampuan di kalangan jurnalis travel untuk melakukan floging atau mempromosikan melalui video sehingga diharapakan lebih banyak vlog yang mempromosikan obyek-obyek wisata di Tanah Air, khususnya di 10 Destinasi Pariwisata Prioritas (DPP) yang akan dikembangkan sebagai ‘Bali Baru’.
Kesepuluh DPP tersebut adalah; Danau Toba di Sumatera Utara, Tanjung Kelayang di Kepulauan Bangka Belitung, Tanjung Lesung di Banten, Kepulauan Seribu di Jakarta, Borobudur di Jawa Tengah, Bromo Tengger Semeru di Jawa Timur, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Wakatobi di Sulawesi Tenggara, dan Morotai di Maluku Utara.
Dalam pelatihan tersebut para peserta mendapat latihan dasar tentang public speaking, teknik menulis dan editing vlog, dan praktek penggunaan aplikasi yang dibimbing para mentor profesional di antaranya Arif Amarudin, Direktur Lembaga Pelatihan Public Speaking AHY Institute Indonesia (ftr).
Foto: abri