Jakarta ( IndonesiaMandiri ) - Kemajuan teknologi semakin pesat dan cepat sebagaimana terlihat dalam pengembangan sarana drone atau pesawat ...
Jakarta (IndonesiaMandiri) - Kemajuan teknologi semakin pesat dan cepat sebagaimana terlihat dalam pengembangan sarana drone atau pesawat nir-awak yang diberi nama Black Hornet Nano. Drone yang berukiran mini atau disebut mikro-Drone ini dikembangkan oleh Prox Dynamics AS dari Norwegia. Cukup efektif digunakan di medan operasi seperti di Afganistan oleh Brigade Intai AD Inggris di Camp Bastion. Saat ini Black Hornet sudah digunakan oleh setidaknya 19 negara anggota NATO, diantaranya, jajaran Angkatan Bersenjata Inggris, Jerman, Norwegia, Australia dan Amerika Serikat (USMC).
Set unit dari drone ni terdiri dari satu perangkat dok untuk penyimpanan drone saat tidak digunakan, satu alat kendali dan layar monitor berukuran 10 x 2,5 cm dengan bobot sekitar 16 gram (termasuk baterai), serta pesawat drone yang berbentuk helicopter sebesar ukuran ibu jari orang dewasa. Drone dilengkapi dengan kamera untuk mengcover gambar video. Drone dilengkapi dengan tiga kamera; satu kamera untuk menyorot kedepan, mengarah lurus kebawah dan
juga mengarah kebawah tetapi dengan sudut 45 derajat.
Drone dilengkapi dengan baterai yang mampu beroperasi selama maksimum 25 menit, dan drone dapat melaju terbang dengan kecepatan maksimum 18 km/jam. Namun harganya untuk saat ini relatif mahal. Pihak Inggris yang membeli 160 set dari Marlborough Communications Ltd. Harus mengeluarkan biaya sebesar 20 juta Poundsterling. Sedangkan pihak Amerika menurut sumber pers membeli versi PD-100 pada 2015 dengan harga US$.190.000.- per set.
Pada Oktober 2014, Pihak Prox Dynamics AS melengkapi Black Hornet versi PD-100 dengan sarana night vision, plus memasang sarana gelombang-panjang infra-merah dan sensor video siang hari yang dapat mentransmisikan rekaman video beresolusi tinggi melalui data-link digital dan GPS dengan jarak 1,6 km. Drone Black Hornet ini sangat banyak manfaatnya, tidak saja untuk kepentingan militer, teapi juga untuk kepentingan sipil seperti SAR, pasukan pemadam kebakaran untuk kebakaran hutan, polisi lalu lintas, dan lainnya (mah/ab).
Foto: istimewa