Jakarta ( IndonesiaMamdiri ) Kemerdekaan Bangsa Indonesia dari Belengu Penjajahan Belanda tidak didapatkan melalui cara-cara mudah apalagi m...
Jakarta (IndonesiaMamdiri) Kemerdekaan Bangsa Indonesia dari Belengu Penjajahan Belanda tidak didapatkan melalui cara-cara mudah apalagi murah, Kemerdekaan Bangsa Indonesia didapat melalui Pengorbanan-Pengorbanan Pejuang-Pejuang Kemerdekaan di segala bidang seperti militer, diplomasi, seni budaya dan lain-lain. Siapa Letnan Komarudin? Mungkin diantara kita banyak yang belum mengenalnya apa yang telah diperbuatnya? Foto dibawah ini dapat sedikit menyingkap tabir akan sosok istimewa ini.
Panglima Besar TNI Jenderal Soedirman sedang menepuk-nepuk bahu Letnan Komaroeddin,
Seorang prajurit yang terkenal berani dalam serangan-serangan gerilya yang lalu
(Album Perjuangan RI 1945-1950)
Letnan Komaroeddin adalah seorang Pejuang Kemerdekaan RI dan salah satu Pelaku Fragment Perjuangan Kemerdekaan RI yaitu Serangan Oemoem 1 Maret 1949, yang menjadikannya spesial adalah saat Letnan Komaroeddin dan Pasukannya melakukan serangan “blunder” pada tanggal 28 Februari 1949 (lebih cepat 1 hari) hal ini terjadi disebabkan Letnan Komaroeddin salah memperkirakan tanggal, tak pelak lagi hal ini menuai kecaman, makian dan sindiran dari lingkungan internal TNI yang kawatir rencana serangan umum akan mengalami kegagalan karena hilangnya unsur pendadakan.
Suasana Kota Yogyakarta pada masa itu memang terasa genting karena rencana akan adanya serangan besar-besaran oleh Pasukan-Pasukan TNI sudah merebak kemana-mana termasuk kedalam lingkungan Militer Belanda tetapi Militer Belanda tidak mengetahui kapan tanggal pastinya serangan besar-besaran tersebut dilaksanakan sehingga yang bisa dilakukan oleh Militer Belanda adalah meningkatkan kesiap-siagaan di setiap sektor kota, begitu Letnan Komaroeddin dan pasukannya melakukan serangan lebih awal dan berhasil dipatahkan relatif dengan mudah maka Militer Belanda merasa bahwa serangan besar-besaran yang diisukan tersebut ternyata “cuma segitu” seperti memandang remeh sehingga kemudian menurunkan tingkat kesiap-siagaan pasukannya. Alhasil saat serangan besar-besaran sesungguhnya dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 1949 Militer Belanda semula bersikap “nyantai” karena berpikiran serangan yang dilakukan TNI “paling seperti kemarin” sehingga Unit-Unit Pasukan TNI dapat dengan mudah dan cepat merangsek ke seluruh penjuru Kota Yogyakarta untuk kemudian menguasai kota dan mengusir Militer Belanda. Apa yang dilakukan oleh Pasukan Letnan Komaroeddin tersebut ternyata mendatangkan hikmah (blessing in disguise) yakni Militer Belanda menurunkan tingkat kesiap-siagaannya dan ini merupakan keuntungan tersendiri bagi Pasukan TNI, dalam taktik perang modern apa yang dilakukan oleh Letnan Komaroeddin dan pasukannya dikenal sebagai Pengalihan (Deception) tujuannya untuk disorientasi musuh (mengecoh).
Apa yang dialami oleh Letnan Komaroeddin setelahnya adalah ironi, Letnan Komaroeddin difitnah ikut Pemberontakan DI/TII dan membuatnya tersingkir dari Dinas Ketentaraan ini membuat Letnan Komaroeddin beralih menjadi Tokoh Preman di Tanjung Priok dan setelah beberapa tahun “bertaubat” dan kembali kedaerah asalnya di Sleman sampai akhir hayatnya dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan. Semudah itukah menyingkirkan dari dinas ketentaraan Seorang Pejuang Kemerdekaan yang Gagah Berani bahkan menurut kesaksian anak buahnya beliau Kebal Peluru (“kogel”) tanpa mempertimbangkan lagi jasa-jasanya di medan perang, perlu diketahui pada masa itu TNI terbentuk dari bermacam-macam unsur seperti Ex Peta, Ex Heiho, Ex KNIL juga dari Kelasykaran seperti Hisbullah seperti Letnan Komaroeddin, agaknya latar belakang ini yang menjadi dasar fitnah yang ditujukan kepadanya.
Sejatinya orang besar adalah orang yang melakukan hal besar tetapi tidak serta merta terbawa besar karenanya disebabkan pengakuan akan kebesaran hal yang dilakukan oleh Letnan Komaroeddin diberikan oleh generasi berikutnya yang bebas kepentingan dan bebas intrik yang membelit Letnan Komaroeddin pada masanya. We salute you Letnan Komaroeddin ….Hoorrmaatt….Graaak!!...... (at)
Foto : Album Perjuangan 1945 -1950