Nunukan ( IndonesiaMandiri ) - Situasi di perbatasan Kalimantan Utara-Malaysia, khususnya di Nunukan, seringkali terjadi kasus pelanggaran y...
Nunukan (IndonesiaMandiri) - Situasi di perbatasan Kalimantan Utara-Malaysia, khususnya di Nunukan, seringkali terjadi kasus pelanggaran yang membuat aparat keamanan melakukan tindakan tegas. Seperti yang terjadi Kamis lalu (14/4), Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) di Pos Bukit Keramat Pulau Sebatik (Kaltara), berhasil menyergap dua pemuda WNI asal Sei Taiwan, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.
Serka Yulianto, selaku Komandan Pos Bukit Keramat, mulanya mendapat laporan dari warga tentang adanya perilaku mencurigakan dari sejumlah orang yang sering melintas di perbatasan dengan melakukan transaksi barang narkoba berjenis sabu. Atas laporan itu, Yulianto melapor ke atasannya dan segera melakukan pengintaian.
Siang hari selepas laporan warga, langsung pasukan dari Satgas Pamtas yang berasal dari Batalyon Infantri 614 Raja Pandhita/RJP langsung bergerak ke lapangan. Di patok sembilan perbatasan, tengah malam Kamis itu, akhirnya didapat dua pemuda yang baru saja kembali dari Kampung Kongsi wilayah Malaysia menuju Desa Sei Limau di Indonesia.
Sergapan itu berbuah hasil. Didapat barang sabu dari dua pemuda tersebut meski dalam kuantitas kecil. Tetapi dari informasi yang diperoleh bahwa kegiatan terlarang ini akan berlanjut. Lalu pengintaian dilakukan kembali keesokannya (Jumat, 15/4). Namun yang diintai ternyata tahu dan langsung melarikan diri dengan membuang barang terlarangnya yang kemudian diamankan.
Letkol Rudi Setiawan, Komandan Satgas Pamtas Yonif 614/RJP, sangat menghargai sikap kewaspadaan pasukannya mendengar laporan masyarakat. "Kita baru bertugas di sini tiga Minggu. Tetapi sudah berhasil melakukan pengamanan empat kali miras ilegal lebih dari 700 botol," kata Rudi. Sedangkan terkait penangkapan kasus narkoba di atas, Rudi juga akan mengembangkan kasus tersebut agar bisa membongkar jaringan narkoba di perbatasan. "Ini sudah meresahkan masyarakat Sebatik. Dan kita bertanggungjawab beserta aparat terkait lain dan masyarakat untuk memberantasnya," akunya (abri).
Foto: Dok Yonif 614/RJP&abri